Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota Surakarta, Jawa Tengah mulai melakukan penataan kawasan Stadion Manahan sebagai persiapan menjadi salah satu tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun depan.

"Stadion Manahan Solo yang akan digunakan pertandingan sepak bola internasional Piala Dunia U-20 sudah siap, dan sudah sesuai standar FIFA," kata Wali Kota Surakarta F.X.Hadi Rudyatmo, di Solo, Jumat.

Namun, kata Rudyatmo, Stadion Manahan Solo masih akan ditambah lagi kekuatan lampu penerangan lapangan dan semuanya sudah disiapkan.

"Lampu penerangan dan tiket boks di Stadion Manahan Solo, masih menunggu dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) secara teknisnya," kata Rudyatmo.

Baca juga: Stadion Si Jalak Harupat dari Asian Games menuju Piala Dunia
Baca juga: Stadion Kapten Dipta berbenah jelang Piala Dunia U-20


Rudyatmo mengatakan Pemkot Surakarta sebagai pendampingan persiapan Piala Dunia di Solo, melaksanakan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) di kawasan stadion. Sedangkan, program besar tangani dari pusat melalui Kementerian PUPR.

Selain itu, Pemkot Surakarta juga menyiapkan lima lapangan pendukung untuk latihan tim peserta Piala Dunia dan tinggal pelaksanaan perbaikan. Kelima lapangan itu, yakni Stadion Sriwedari, Kotabarat, Banyuanyar, Karangasem, dan Lapangan Sriwaru.

Untuk pelaksanaan pembangunan, kata dia, semuanya dari Kementerian PUPR, sedangkan Pemkot Surakarta hanya memberikan keterangan status lapangan bukan tanah sengketa saja.

"Kami pendampingan soal UKL dan UPL di kawasan Stadion Manahan Solo yang sekarang harus steril dari pedagang kaki lima (PKL)," kata Rudyatmo.

Menyinggung soal anggaran yang dibutuhkan untuk membangun lima lapangan untuk mendukung latihan tim peserta Piala Dunia U-20 di Solo, kata Rudyatmo, tidak mengetahui secara pasti karena domain pemerintah pusat.

Baca juga: Dirut PPKGBK tegaskan kawasan GBK siap untuk Piala Dunia U-20
Baca juga: Renovasi stadion Piala Dunia U-20 ditargetkan selesai Maret 2021


Menyinggung soal PKL yang ada di kawasan Stadion Manahan Solo, Rudyatmo mengatakan stadion radius satu kilometer harus dibersihkan dari pedagang.

Namun, pihaknya akan melihat bagaimana aturan FIFA terkait kawasan venue pertandingan harus bersih atau tidak ada aktivitas pedagang. Jika aturan FIFA kawasan bersih tentunya PKL harus dibongkar seluruhnya.

"Kami baru akan bertemu dengan PSSI dalam waktu dekat ini, untuk mengetahui dan menjelaskan persiapan Piala Dunia U-20 di Solo," kata Rudyatmo.

Pemkot Surakarta juga sudah menyediakan lokasi di Galabo, Gladak, Solo sebagai tempat relokasi ratusan PKL yang menempati di Selter Manahan Solo. 

Baca juga: Kementerian PUPR koordinasi dengan pemda terkait Piala Dunia U-20
Baca juga: Renovasi stadion Piala Dunia U-20 butuh Rp400 miliar

Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2020