melalui pelatihan ini diharapkan dapat lahir pengusaha-pengusaha baru di bidang kuliner dengan tetap memperhatikan kualitas dan kearifan lokal
Jakarta (ANTARA) - Para pelaku UMKM di kawasan destinasi wisata prioritas Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), dilatih untuk mengolah dan mengemas kuliner lokal menjadi makanan siap saji sebagai salah satu upaya meningkatkan daya saing SDM pariwisata di provinsi tersebut.

"Dalam industri pariwisata, UMKM akan bersinergi sebagai pemasok produk-produk lokal khas daerah, salah satunya produk kuliner. Pelatihan ini penting untuk menyiapkan kualitas SDM yang siap bersaing. Sudah saatnya kita menyiapkan sendiri produk-produk olahan dengan kualitas baik untuk mendukung destinasi wisata”, kata Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF) Shana Fatina, Sabtu.

Pihaknya menggelar pelatihan pengolahan makanan siap saji dan pengemasan kuliner lokal.

Langkah ini dilakukan sebagai upaya penguatan identitas produk kuliner lokal bagi pelaku usaha industri rumah tangga agar semakin berdaya saing.

Selain itu, pelatihan ini juga diselenggarakan untuk mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam memperkuat produk dan brand kuliner lokal sebagai bagian tak terpisahkan dari industri pariwisata.

“Kami berharap pelatihan ini bermanfaat bagi para peserta untuk meningkatkan kualitas produk kuliner mereka di pasaran yang lebih luas sehingga mampu mendukung pengembangan pariwisata Labuan Bajo,” katanya.

Shana mengajak seluruh peserta pelatihan untuk fokus terhadap pengembangan industri kuliner lokal. Ia juga meminta agar peserta dapat beradaptasi dalam membangun usaha makanan siap saji, dimulai dari pengolahan penggunaan bahan baku lokal hingga menyiapkan brand yang kuat agar siap menjadi cinderamata atau oleh-oleh khas bagi wisatawan yang berlibur di kawasan yang dikelolanya.

Melalui pelatihan ini diharapkan dapat lahir pengusaha-pengusaha baru di bidang kuliner dengan tetap memperhatikan kualitas dan kearifan lokal.

"Saya berharap pelatihan ini dapat menunjang dan semakin memperkuat SDM serta dapat melahirkan pengusaha lokal yang mumpuni di industri pariwisata dan ekonomi kreatif. Penguatan SDM ini menjadi salah satu fokus yang kami lakukan sebagaimana arahan Bapak Presiden," katanya.

Pelatihan menghadirkan Chef Michael sebagai pemateri yang juga menegaskan mengenai kekuatan branding dan pengemasan produk kuliner. Ia menekankan pentingnya merek dan kemasan yang bagus dan menarik agar dapat membuat wisatawan memutuskan membeli suatu produk.

“Branding adalah identitas produk. Branding sangat penting dan diperlukan untuk memudahkan pemasaran produk kita sendiri. Kalau kita punya branding dan kemasan yang bagus, itu akan menarik para wisatawan untuk membeli produk kita,” kata Chef Michael.

Dari rangkaian pelatihan ini, BOPLBF akan melakukan seleksi untuk melaksanakan program inkubasi sebagai tindak lanjut dari pelatihan penguatan SDM, yang nantinya akan diproyeksikan menjadi pengusaha industri kuliner bagi peserta dengan kualitas produk yang siap bersaing.
Baca juga: Himbara perlu perbanyak salurkan kredit kepada UMKM baru sektor riil
Baca juga: Bahlil: Kalau fokus kelola UMKM, ekonomi tumbuh 4 persen mudah dicapai
Baca juga: Kemenkop UKM-BKPM teken MoU kembangkan koperasi dan UMKM

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2020