Jakarta (ANTARA News) - Aksi unjukrasa ribuan kepala desa yang menamakan diri Persatuan Rakyat Desa Nusantara (Parade Nusantara) di depan pintu gerbang utama Gedung DPR RI Senayan Jakarta, Senin, bubar setelah turun hujan sekitar pukul 12.00 WIB.

Hujan yang turun membuat para kepala desa berlari mencari tempat berteduh, baik di bawah jembatan penyebarangan, di halte, maupun berlari ke deretan mobil yang diparkir tidak begitu jauh dari lokasi unjuk rasa.

Sebelum turun hujan delegasi kepala desa yang dipimpin Ketua Parade Nusantara Sudir Santoso telah menemui Wakil Ketua DPR RI Priyo Budi Santoso dari Fraksi Partai Golkar dan Priyo sudah memberikan penjelasan para pengunjuk rasa.

Ribuan kepala desa yang berasal dari sejumlah daerah di Indonesia, terutama dari Jawa Barat, Banten, dan Jawa Tengah, mendatangi gedung DPR RI sejak sekitar pukul 09.00 WIB dan sekitar pukul 10.00 ribuan kepala desa dan petugas Linmas telah meramaikan Jalan Gatot Subroto di depan Gedung DPR.

Para pengunjuk rasa menduduki seluruh badan jalan Gatot Subroto hingga ke tepi pagar pembatas jalan tol dalam kota, akibatnya arus lalulintas ke arah Grogol melalui depan gedung DPR dialihkan polisi dari bundaran Semanggi.

Sementara itu, para pengunjuk rasa di depan pintu gerbang Gedung DPR RI tampak tidak seluruhnya menyaksikan orasi yang disampaikan juru biaca pengunjuk rasa.

Sebagian pengunjuk rasa, tampak duduk-duduk sampai jajan bakso, es, dan jajanan lainnya yang berjualan di lokasi demo. Ada juga pengunjuk rasa yang tampak ngobrol semasa pengunjuk rasa.

Sudir Santoso mengatakan, aksi unjuk rasa dilakukan Parade Nusantara untuk mendesak DPR RI agar segera membahas dan mengerahkan rancangan undang-undang (RUU) tentang Desa menjadi UU tentang Desa.

"Kami minta DPR bisa menyelesaikan pembahasannya tahun ini juga," katanya.(R024/A024)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010