Bupati memutuskan untuk medirikan bangunan permanen 6x8 meter dari sebelumnya bangunan sederhana 5x6 meter.
Saumlaki (ANTARA) - Bupati Kepulauan Tanimbar, Maluku, Petrus Fatlolon melakukan bedah rumah milik seorang warga berpenghasilan rendah di kompleks Gunung Nona, Kelurahan Saumlaki, Kecamatan Tanimbar Selatan, Sabtu.

Rumelus Sabarlele (63), ayah tiga anak yang menerima bantuan tersebut mengatakan dirinya tak pernah membayangkan akan memperoleh sebuah rumah permanen.

Rumelus yang menderita sakit stroke beberapa tahun terakhir ini, semula adalah nelayan yang menggantungkan hidupnya dengan membantu beberapa nelayan di bagan, sementara isterinya mencari penghasilan tambahan sebagai tukang cuci pakaian di rumah orang.

Rasa haru bercampur bahagia terlihat di wajah Rumelus saat didatangi oleh bupati dan tim untuk melakukan bedah rumah.

Bangunan rumahnya yang terbuat dari kayu dengan dinding sebagian papan lapuk maupun seng bekas terlihat kumuh.

Pria asal desa Adaut kecamatan Selaru ini bercerita soal tempat tidur di atas kasur kumuh beralaskan spanduk FatWa (Sapanduk pemenangan Petrus Fatlolon dan Agustinus Utuwaly saat masa kampanye tahun 2017 - red).

"Rumah saya masih berlantai tanah. Kami tidur di bawah tanah dan hanya beralaskan spanduk bekas," katanya.

Kondisi ini sudah dia alami hampir 20 tahun. Mereka hanya bisa berpindah-pindah mencari tempat tidur yang tidak basah pada saat hujan turun.

"Atas bantuan ini, saya berterima kasih kepada Pemerintah Daerah di bawah kepemimpinan Bupati Petrus Fatlolon, dimana dua bulan yang lalu telah berkunjung ke rumah saya berjanji akan membantu membangun rumah yang layak bagi kami," ucapnya.

Bupati Petrus yang diwawancarai di lokasi bedah rumah menyatakan, pembangunan rumah ini dilaksanakan sebagai wujud keprihatinan atas kehidupan keluarga Rumelus.

"Saya dan istri menemukan rumah ini dua bulan lalu pada saat hendak membawa bantuan ke beberapa keluarga di seputaran Gunung Nona. Kami masuk dan menyaksikan kondisi di dalam rumah dan saya putuskan untuk kita bongkar dan bangun baru karena tidak layak huni," kata Bupati.

Bupati memutuskan untuk didirikan bangunan berukuran 6x8 meter dari sebelumnya yang berukuran 5x6 meter.

Selain membangun rumah Rumelus, Pemkab Kepulauan Tanimbar juga akan membangun dapur salah satu keluarga yang rumahnya berdekatan.

"Dana pembangunan rumah ini tidak dianggarkan dalam APBD, namun kita bangun secara swadaya yakni bantuan pribadi dari saya dan istri, serta bantuan material dari beberapa dinas seperti dinas Cipta Karya, dinas Perumahan dan pemukiman, dinas Bina Marga, Satuan Polisi Pamong Praja, dan badan pengelolaan keuangan daerah," katanya.

Kegiatan bedah rumah itu dilakukan dengan tenaga kerja dari para Satpol-PP dan dibantu warga setempat.

Bupati memastikan pembangunan rumah ini akan terlaksana dalam sebulan. Selain rumah permanen, pihaknya akan menyerahkan beberapa perlengkapan rumah seperti tempat tidur, meja makan termasuk menyediakan WC dan dapur yang layak.

Pantauan di lapangan, sebelum membangun, para pekerja bersama warga membongkar rumah tersebut lalu kemudian bahan bangunannya dipindahkan.

Ketua tim penggerak PKK kabupaten Kepulauan Tanimbar Joice Penturi Fatlolon juga memboyong timnya untuk datang membantu memindahkan bekas material yang tidak digunakan. Setelah itu, dilakukan peletakan batu pertama pembangunan rumah oleh Bupati dan Pendeta gereja Eben Haezer Saumlaki, Ny. Y Sabono.
 

Pewarta: Shariva Alaidrus
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2020