Jakarta (ANTARA News) - Empat belas Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjalin kerjasama dengan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Tbk) untuk meningkatkan kapasitas layanan perusahaan milik negara.

Penandatanganan kerjasama dan nota kesepahaman (MoU) dilakukan di Kantor Kementerian BUMN di Jakarta, Selasa, yang disaksikan Menteri BUMN Mustafa Abubakar dan Deputi Menteri BUMN serta direksi dan pejabat 14 BUMN.

"Sinergi ini wujud dari pengembangan perusahaan ke depan, di bidang penyediaan layanan teknologi informasi," ujar Mustafa.

Kerjasama meliputi PT Telkom dan PT Jamsostek dalam penyediaan Data Center dan Disaster Recovery Center untuk SIPT/Sistem Informasi Terpadu Online Jamsostek.

PT Telkom dan PT Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II kerjasama dalam pengembangan cyber airport berupa fasilitas internet di bandara.

PT Tekom dan PT Perhutani, mengembangkan sistem informasi manajemen.

Adapun Telkom dengan PTPN IV dan PTPN V pengembangan layanan jasa pengembangan sistem informasi manajemen, sedangkan dengan PTPN XIII mewujudkan kerjasama penyediaan layanan internet dan sewa transponder.

Sementara, Telkom juga dipercaya menggarap empat moda transportasi yaitu PT Kereta Api Indonesia, PT Indonesia Ferry ASDP, PT Pelni dan Perum Damri, mengembangkan sistem tiket terpadu antar noda (TITAM) Online.

Khusus dengan ASDP dan Damri, Telkom mengembangkan sistem informasi, data center, dan komunikasi data.

Pada kesempatan itu juga dilakukan penandatangan kerjasama dengan Telkom dengan Perum Bulog dalam penyediaan layanan jaringan sistim informasi logistik.

Serta Telkom dan PT Indofarma dalam layanan jaringan komunikasi data dan internet termasuk layanan e-Apotik.

Menurut Mustafa, sinergi antar BUMN kali ini merupakan yang terbesar karena melibatkan 14 perusahaan.

"Sinergi ini merupakan bagian dari program Kementerian BUMN dalam meningkatkan kinerja perusahaan, yang ujungnya menumbuhkan pendapatan perusahaan," kata Mustafa.

Ia menambahkan, sinergi itu didasarkan pada prinsip kerjasama saling menguntungkan, memberi nilai tambah berupa biaya yang kompetitif, dan menjunjung aspek kepatuhan.

"Dengan begitu, akan terjadi efisiensi dalam pengelolaan bisnis, serta daya saing perusahaan meningkat," tegasnya.

(R017/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010