Kota Batu, Jawa Timur (ANTARA) - Sebanyak 31 orang penghuni Al Izzah International Islamic Boarding School, Kota Batu, Jawa Timur, yang terkonfirmasi positif COVID-19 dan tanpa gejala (OTG) atau memiliki gejala ringan dinyatakan tidak perlu menjalani tes usap ulang.

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kota Batu M Chori mengatakan bahwa keputusan untuk tidak melakukan tes usap tahap kedua tersebut, sesuai dengan Pedoman Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 revisi kelima, dari Kementerian Kesehatan.

"Berdasarkan penjelasan Dinas Kesehatan, untuk usapan (swab) kedua tidak perlu dilakukan. Ini sesuai dengan Pedoman Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 revisi kelima," kata Chori, di Kota Batu, Jawa Timur, Selasa.

Chori menjelaskan, pada Pedoman Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 revisi kelima, dari Kementerian Kesehatan itu menyebutkan bahwa bagi pasien konfirmasi positif COVID-19 tanpa gejala atau dengan gejala ringan dan sedang, tidak perlu dilakukan usapan kedua.

Baca juga: Sebanyak 31 orang di Ponpes Al Izzah Kota Batu positif COVID-19

Baca juga: Wali Kota Batu perintahkan dinkes lakukan pelacakan di Ponpes Al Izzah


Dengan pedoman tersebut, maka pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 tanpa gejala, atau dengan gejala ringan dan sedang yang telah mengikuti proses isolasi selama 14 hari, bisa dinyatakan sembuh tanpa harus melakukan tes usap kedua.

"Saat ini setelah pasien menyelesaikan masa isolasi selama 13 hari dan tanpa gejala, maka dinyatakan dapat dinyatakan sembuh," ujar Chori.

Sementara itu, Koordinator Satgas Penanganan Covid-19 Al Izzah, Aziz Effendy, melalui keterangan yang disampaikan dalam akun Youtube milik Al Izzah menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan karantina mandiri selama 14 hari, terhadap penghuni pondok yang positif COVID-19.

Selain itu, pihak Al Izzah juga menggandeng tim konsultan dr Mulyadi Subarjo untuk me-review kesehatan santri yang positif maupun negatif selama masa karantina. Kesimpulan yang diambil adalah, ada santri yang sudah bebas pantau dan ada yang perlu langkah lanjutan.

"Akhirnya kita mendapat kesimpulan, bahwa para santri yang sudah kami karantina selama 14 hari, ada yang telah diberikan bebas pantau, dan ada juga yang nanti kami lakukan tindak lanjut berikutnya," kata Aziz.

Pada pertengahan September 2020, dilaporkan sebanyak 31 orang yang merupakan santri, pegawai, dan pengelola yang ada di Al Izzah International Islamic Boarding School, Kota Batu, Jawa Timur, dinyatakan positif terjangkit COVID-19.

Pada periode 31 Agustus hingga 13 September 2020, sebanyak 748 orang santri, pegawai, dan pengelola Al Izzah International Islamic Boarding School, Kota Batu, telah menjalani tes usap.

Dari total sebanyak 748 orang yang menjalani tes usap tersebut, sebanyak 31 orang dikonfirmasi positif terjangkit virus Corona. Tes usap tersebut dilakukan terhadap seluruh santri, pegawai, dan pengelola pondok pesantren Al Izzah.

Kasus pertama yang terjadi di Pondok Pesantren Al Izzah tersebut terkonfirmasi pada 23 Agustus 2020. Saat itu, salah satu santri berinisial H berusia 14 tahun, telah melaksanakan tes usap secara mandiri, di National Hospital Surabaya, dengan hasil positif COVID-19.

Pada 28 Agustus 2020, santri berinisial H tersebut dinyatakan sembuh dengan hasil negatif tes usap COVID-19 untuk kali kedua. Pihak Pondok Pesantren Al Izzah melaporkan hal tersebut kepada Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kota Batu pada 30 Agustus 2020.

Hingga saat ini, di Kota Batu, secara keseluruhan tercatat ada sebanyak 437 kasus konfirmasi positif COVID-19, dari total tersebut, sebanyak 35 orang dilaporkan meninggal dunia, 345 orang dinyatakan sembuh, dan sisanya masih menjalani perawatan.*

Baca juga: Tambah satu, ASN positif COVID-19 di Kota Batu-Jatim naik 23 kasus

Baca juga: GTPP: 22 ASN dan THL di Pemkot Batu-Jatim positif COVID-19


Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020