Jambi (ANTARA) - Berawal dari melihat tumpukan sisa kayu limbah mebel, Indra Santoso (21) mahasiswa Universitas Jambi (Unja) merintis usaha rak bunga dan ide usahanya tersebut dimulai sejak awal September lalu atau dimasa pandemi COVID-19.

"Ketika saya melihat sisa kayu yang ada di mebel dekat rumah, maka terpikir oleh saya untuk dimanfaatkan menjadi barang yang mempunyai harga jual seperti membuatnya menjadi rak bunga," kata Indra Santoso, Selasa.

Ketika saya bermain di mebel kayu dan melihat adanya tumpukan sisa sisa kayu disana, disitulah terpikir untuk memanfaatkannya dan timbullah ide untuk membuat rak bunga dan hasil usahanya itu menjadi pengalaman pertamanya dalam belajar merintis usahanya.

Bermodalkan Rp500 ribu, Indra dapat menjual 12 rak bunga dengan keuntungan bersih Rp2 juta dalam sebulan merintis usaha itu. Untuk harga rak bunga yang dijual indra bervariasi mulai dari Rp150 ribu sampai Rp400 ribu.

"Dari awal penjualan pada 1 September sampai sekarang ini sudah terjual 12 rak bunga, dengan harga yang berbeda-beda dan keuntungannya sekitar Rp2 juta" kata Indra mahasiswa jurusan Arkeologi Unja itu.

Dia juga mengatakan agar mahasiswa tetap produktif dan kreatif di tengah pandemi saat ini dan melihat situasi kebutuhan pasar untuk dapat dijadikan peluang usaha

Di masa pandemi ini mahasiswa harus kreatif dan dapat melihat situasi kebutuhan pasar. jangan malas-malasan ,tetap bertahan se kreatif mungkin di masa pandemi dengan caramu sebagai mahasiswa.

Pewarta: Nanang Mairiadi
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2020