swab massal ini kendalanya keengganan warga untuk pengambilan swab
Gunung Kidul (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, masih melakukan tes swab massal dalam rangka penjaringan kasus di lokasi-lokasi yang dianggap berisiko potensi penyebaran COVID-19.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunung Kidul Dewi Irawaty di Gunung Kidul, Rabu, mengatakan proses swab massal sudah berjalan dan masih terus dilakukan karena swab menjadi metode utama untuk penjaringan (screening) kasus di lokasi-lokasi yang dianggap berisiko.

"Swab massal sudah kami lakukan di seluruh puskesmas dan sejumlah kantor Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Sampai saat ini, kami terus melakukan swab secara bertahap," kata Dewi.

Ia mengatakan tindakan swab massal yang dilakukan seluruh biayanya ditanggung oleh pemerintah daerah. Sejalan dengan keinginan Gubernur DIY, pemeriksaan pada masyarakat akan dilakukan sebanyak mungkin.

Baca juga: Pasien konfirmasi COVID-19 di Gunung Kidul capai 217 kasus

Baca juga: Gunung Kidul belum temukan penyebaran awal COVID-19 di Dinkes


"Kegiatan swab massal ini kendala utamanya keengganan dari warga yang dijaring untuk pengambilan swab massal. Mereka disebut khawatir jika harus menjalani tahap karantina dan sebagainya," katanya.

Dia mengatakan hasil dari swab yang sudah diambil sangat bergantung pada kapasitas laboratorium pengujian. Saat ini hanya ada satu laboratorium utama untuk pengujian, yaitu BBTKLPP Yogyakarta.

"Kami terus menjalin komunikasi dengan BBTKLPP, untuk memastikan berapa kapasitas yang tersedia untuk menguji sampel swab," katanya.

Berdasarkan laporan harian Dinkes Gunung Kidul hari ini, tak ada penambahan kasus baru. Namun Dewi menyampaikan ada dua pasien laki-laki yang dinyatakan sembuh dari COVID-19.

"Masing-masing berumur 40 tahun dari Kapanewon Karangmojo dan 37 tahun dari Kapanewon Ngawen," katanya.

Sampai hari ini, Gunung Kidul mencatatkan 232 kasus konfirmasi positif COVID-19 secara kumulatif. Sebanyak 207 kasus dinyatakan sembuh atau mencapai 89,22 persen dari keseluruhan kasus.

"Sebanyak 16 kasus masih dalam perawatan di rumah sakit rujukan. Sedangkan yang meninggal dunia setelah terkonfirmasi positif COVID-19 sampai hari ini mencapai sembilan kasus," katanya.

Baca juga: Enam pasien positif COVID-19 di Gunung Kidul sembuh

Pewarta: Sutarmi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020