Korea Selatan menyampaikan apresiasi atas konsistensi Indonesia dalam mengedepankan multilateralisme, termasuk dalam hal kerja sama vaksin
Jakarta (ANTARA) - Deputi Menteri Luar Negeri Korea Selatan bidang Urusan Politik Kim Gunn mengunjungi Indonesia pada Senin (28/9), guna membahas sejumlah isu termasuk COVID-19 dan kerja sama bilateral.

Di tengah masih berlakunya pembatasan perjalanan di sebagian atau hampir di seluruh negara, Indonesia dan Korea telah mulai menerapkan pengaturan koridor perjalanan untuk kunjungan bisnis yang penting dan kunjungan resmi sejak 17 Agustus 2020.

“Dalam kunjungan kehormatan tersebut, Korea Selatan menyampaikan apresiasi atas konsistensi Indonesia dalam mengedepankan multilateralisme, termasuk dalam hal kerja sama vaksin,” kata Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam pengarahan media secara daring, Rabu.

Retno dan Gunn juga membicarakan mengenai kerja sama yang terus dilakukan oleh kedua negara, bahkan di tengah pandemi.

Di bidang kesehatan misalnya, sejak awal Korea Selatan adalah mitra penting Indonesia dalam penyediaan kelengkapan kesehatan seperti alat pelindung diri (APD), yang diperlukan dalam penanganan COVID-19.

“Perusahaan vaksin Indonesia dan Korea Selatan saat ini juga tengah mengembangkan kerja sama vaksin yaitu antara Genexine dengan Kalbe Farma,” tutur Retno.
 



Sementara di bidang ekonomi, beberapa inisiatif kerja sama baru berhasil dikembangkan antara Indonesia dan Korea Selatan.

Baru-baru ini, Menteri BUMN Erick Thohir dan Kepala BKPM Bahlil Lahadalia melakukan kunjungan singkat ke Seoul dan menghasilkan kerja sama konkret antara lain, investasi pabrik kaca asal Korea, KC Glass, dengan nilai Rp 5,1 triliun yang dapat mempekerjakan 1.300 tenaga kerja Indonesia.

Kemudian, Sejin Fashion yang bergerak di industri garmen dan alas kaki juga telah menyatakan komitmen investasi dengan nilai Rp1,2 triliun dan dapat menyerap lebih dari 4.000 pekerja lokal.

“LG Chem (dari Korea) akan mengembangkan industri baterai mobil listrik. Ini merupakan investasi yang sangat besar yang masih terus dihitung angkanya,” tutur Retno.

Selama pertemuan dengan Menlu Retno, Deputi Menlu Kim Gunn juga menyampaikan undangan dari Menlu Kang Kyung-wha untuk melakukan Joint Ministerial Commission di Seoul akhir tahun ini, dan berpartisipasi pada UN Peacekeeping Operations Ministerial Meeting pada 2021, karena Indonesia dinilai memberikan kontribusi yang sangat signifikan dalam pemeliharaan perdamaian.
Baca juga: 40 Persen warga Korsel alami masalah kesehatan mental akibat COVID-19

Baca juga: Warga Korsel didesak untuk hindari lonjakan COVID-19 selama masa libur


Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Gusti Nur Cahya Aryani
Copyright © ANTARA 2020