Dari dalam negeri, pasar masih mewaspadai potensi perlambatan pemulihan ekonomi yang bisa menekan rupiah
Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis berpotensi menguat didukung sentimen positif global.

Pada pukul 9.39 WIB, rupiah menguat 42 poin atau 0,29 persen menjadi Rp14.838 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.880 per dolar AS.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Kamis, mengatakan, sentimen positif terlihat membayangi pergerakan pasar keuangan hari ini setelah data-data ekonomi AS yang dirilis semalam seperti data tenaga kerja, data PDB kuartal II final dan data penjualan rumah dirilis lebih bagus dari ekspektasi pasar.

"Ini meredakan kekhawatiran pasar terhadap potensi perlambatan pemulihan ekonomi AS. Dan dolar AS terlihat melemah karena meredanya kekhawatiran tersebut," ujar Ariston.

Selain itu, proses negosiasi stimulus paket kedua AS antara DPR Partai Demokrat dan Pemerintah yang mewakili Republik, juga membantu meredakan kekhawatiran pasar sehingga dolar AS melemah.

"Dari dalam negeri, pasar masih mewaspadai potensi perlambatan pemulihan ekonomi yang bisa menekan rupiah," kata Ariston.

Ariston memperkirakan hari ini rupiah berpotensi menguat dengan kisaran Rp14.800 per dolar AS hingga Rp14.950 per dolar AS.

Pada Rabu (30/9), rupiah ditutup menguat 15 poin atau 0,1 persen menjadi Rp14.880 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.895 per dolar AS.


 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020