Jambi (ANTARA News) - Bupati Kerinci H Murasman menilai Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) hanya mempersulit warga Kerinci dalam banyak hal karena tidak memberi kontribusi dan kompensasi bagi masyarakat di daerahnya.

Menurut Murasman di Jambi, Selasa, keberadaan hutan TNKS mempersulit warga setempat karena keberadaannya warga sama sekali tidak boleh melaksanakan kegiatan di hutan tersebut.

Selain itu, niat Pemkab Kerinci untuk membuat jalan yang menghubungkan Kerinci dengan berbagai daerah untuk memperpendek jarak tempuh juga dihambat oleh keberadaan TNKS.

"Kita akan membuka jalan ke Muaro Bungo tidak boleh, begitu juga ke Jangkat hanya menempuh jarak 12 Km juga tidak bisa, ke Muko-muko juga tidak bisa karena harus melewati jalur TNKS," kata Murasman.

Masyarakat juga sengsara sebab mengambil kayu pun tidak boleh, malah warga Kerinci harus membeli kayu ke daerah tetangga, kondisi ini sama saja dengan `ayam mati di dalam lumbung beras` ujarnya.

Selama ini, setiap tahun Pemkab Kerinci juga harus menganggarkan dana sebesar Rp400 juta untuk TNKS, sementara Kerinci kita tidak bisa berbuat apa-apa atas keberadaan hutan tersebut.

Sementara itu, anggota DPR RI dari daerah pemilihan Jambi Irsal Yunus mengatakan jalan yang direncanakan untuk memperpendek jarak tempuh tersebut harus dicarikan solusi terbaik.

Ia berharap Pemkab Kerinci membuat proposal agar diteruskan ke Komisi IV DPR-RI untuk diperjuangkan.

"Buat dulu proposalnya dan disetujui oleh DPRD dan juga Pemerintah Provinsi Jambi, kemudian ajukan ke DPR-RI," katanya. Namun proposal yang dibuat harus berlandaskan aspek perekonomian warga.

Disamping itu, ia juga menyampaikan masyarakat Kerinci yang umumnya bergerak di bidang pertanian, jangan sampai sengsara hanya karena TNKS. (YJ/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010