Jakarta (ANTARA) - Sodetan yang menghubungkan Kali Sunter dengan Waduk Tiu telah mampu meminimalkan banjir di Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur.

"Alhamdulillah enggak banjir lagi kok sekarang sejak ada sodetan itu," kata warga RW 12 Cipinang Melayu, Septian di Jakarta, Ahad.

Septian mengatakan banjir di wilayah tersebut terjadi akibat luapan Kali Sunter saat terjadi hujan deras.

Namun saat Tinggi Muka Air (TMA) Kali Sunter mengalami Siaga 2 pada Sabtu (3/10) siang dengan TMA 190-200 sentimeter (cm), air tidak sampai meluap ke lingkungan warga.

Pernyataan serupa juga diungkapkan Ketua RW 04 Cipinang Melayu Irwan Kurniadi. "Permukiman warga di RW 03 dan RW 04 yang biasanya terdampak banjir luapan Kali Sunter, sampai pagi tadi bebas banjir, padahal debitnya tinggi," katanya.

Irwan mengatakan pukul 13.30 WIB Kali Sunter Hulu berstatus Siaga 2 dan TMA kembali normal pukul 18.00 WIB. "Biasanya di level 
Siaga 2 air sudah sampai ke jalan, malah sebagian bisa masuk rumah," katanya.

Bahkan pada saat hujan lokal, kata Irwan, banjir yang melanda rumah penduduk bisa mencapai ketinggian satu meter.

Baca juga: Wali Kota: Sodetan ke Waduk Pondok Ranggon minimalkan banjir
Baca juga: Sodetan Kali Sunter-Waduk Pondok Ranggon telah rampung 70 persen


Wali Kota Jakarta Timur M Anwar mengatakan potensi banjir di Cipinang Melayu berhasil diminimalkan karena proyek sodetan Kali Sunter menuju Waduk Waduk Tiu di bagian hulu sungai, tepatnya di Kecamatan Cipayung telah selesai dikerjakan.

"Proyek normalisasi sodetan Kali Sunter ini sempat terhenti pada 2014. Penyebab banjir di Cipinang Melayu akibat sodetan yang tidak tuntas," katanya.

Proyek yang berjalan selama September 2020 itu dikerjakan sekitar 100 meter dengan lebar 2 meter yang berfungsi untuk mengurangi luapan Kali Sunter.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020