Jakarta (ANTARA) - Juara bertahan Brigid Kosgei asal Kenya tampil dominan di ajang London Marathon ke-40, Minggu untuk mengalahkan rival-rivalnya di lintasan multi-lap yang tidak biasa di bawah guyuran hujan yang tanpa henti untuk meraih kemenangan dalam dua jam 18,58 menit.

Kosgei, yang merupakan pemegang rekor dunia itu, menjalani turnamen maraton pertamanya sejak mencetak rekor 2:14,04 di Chichago satu tahun lalu.

Kosgei lari di samping kompatriot Ruth Chepngetich hingga sekitar titik 20 mil, sebelum dia melesat untuk memimpin sejauh kurang lebih 50 meter di depan dengan beberapa menit tersisa.

Dia kemudian lari dengan sangat kuat di sisa lomba untuk finis tiga menit di depan rival terdekatnya, demikian Reuters.

Baca juga: London Marathon 2020 hanya untuk atlet elite
Baca juga: Pemenang London Marathon dilarang bertanding karena doping


Pelari asal Amerika Serikat Sara Hall juga finis secara impresif, memotong defisit jarak yang sangat lebar di beberapa ratus meter terakhir untuk melewati juara dunia Chepngetich dan finis hampir berbarengan dalam waktu 2:22.01, sedangkan pelari Kenya itu harus puas finis ketiga dengan waktu 2:22,05, margin yang sangat tipis.

Diselimuti mantel besar di area finis, Kosgei yang mungil itu mengatakan hari itu merupakan hari yang berat. "Sangat senang bisa balapan tapi kami tidak bisa mempersiapkan diri dengan baik karena COVID, dan karena cuaca hari ini, sangat sulit hingga momen ketika saya finis."

Ajang lari tersebut, yang seharusnya digelar April lalu, namun ditunda karena krisis kesehatan global, menampilkan pertarungan sepanjang 19,8 putaran di rute berpagar dalam "biosfer aman terkontrol" di sekitar Taman St. James, dengan garis finis di lokasi biasanya yaitu di The Mall.

Berkat sprint jelang finis yang ia lakukan, Hall memperbaiki catatan terbaiknya sebanyak 15 detik dan itu berarti dia mendapat 15.000 dolar untuk ia donasikan ke penggalangan amal untuk anak-anak Ethiopia yang ia dukung.

Kosgei, sementara itu berhak atas hadiah 30.000 dolar.

Eliud Kipchoge menjadi pelari favorit untuk juarai nomor lari putra di rute yang sama setelah rival utamanya, Kenenisa Bekele mundur pada Jumat karena cedera betis.

Baca juga: Pelari elite Borobudur Marathon 2020 bakal dites usap dan dikarantina
Baca juga: Chicago Marathon 2020 batal digelar karena pandemi COVID-19
Baca juga: New York City Marathon tahun ini batal karena COVID-19

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2020