Jakarta (ANTARA) - Petenis Alexander Zverev melalui konferensi pers virtual menceritakan bahwa kondisi tubuhnya dalam keadaan tidak baik saat bertanding melawan Jannik Sinner di babak 16 besar French Open 2020 di Paris, Minggu.

Unggulan keenam asal Jerman mengalami demam dan kesulitan bernapas, bahkan ia terlihat batuk di lapangan selama pertandingan melawan Sinner sehingga memanggil dokter dan pelatihnya. Dia terus menunjuk ke tenggorokannya dan kemudian minum pil.

"Tidak ada yang salah tapi saya benar-benar sakit setelah pertandingan dengan Cecchinato di malam hari. Apa yang bisa saya katakan? Saya benar-benar sakit," kata Zverev yang mengenakan masker saat konferensi pers berlangsung, dilansir Reuters.

Baca juga: Sinner jadi petenis termuda yang lolos ke perempat final French Open
Baca juga: Dominic lalui laga berat lima set demi lolos ke delapan besar


Kondisi tersebut memunculkan spekulasi apakah Zverev terinfeksi COVID-19 atau tidak, kendati panitia pelaksana Grand Slam Roland Garros sudah melakukan uji kesehatan secara rutin dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

"Aku tidak bisa bernapas, anda bisa mendengar dari suaraku. Aku juga demam, saat itu 38 (derajat celcius) di malam hari atau sore hari," katanya menambahkan.

Federasi Tenis Prancis (FFT) mengatakan kepada Reuters bahwa Zverev terakhir kali menjalani tes COVID-19 pada 29 September dan hasil tes tersebut negatif pada hari berikutnya.

Runner-up US Open awal bulan September itu mengikuti perkembangan tesnya dan diberitahu untuk menjalani tes rutin pada Minggu, atau di hari pertandingan putaran keempatnya.

Penyelenggara mengatakan Zverev tidak berkonsultasi dengan layanan medis Roland Garros sebelum pertandingan melawan Sinner.

Baca juga: Elina Svitolina ke perempat final French Open
Baca juga: Kondisi berangin tak hentikan upaya Nadal amankan tiket perempat final


Zverev mengatakan dia sakit sejak kemenangan putaran ketiganya melawan petenis Italia Marco Cecchinato hari Jumat dan suhu tubuhnya 38 derajat Celcius.

Pedoman penanganan kesehatan pemerintah Prancis menyatakan bahwa seseorang dengan gejala COVID-19 dengan suhu tubuh di atas 38'C, batuk, sakit tenggorokan, sakit kepala, nyeri otot, kehilangan kemampuan pembau atau perasa, perlu diisolasi selama tujuh hari dan segera melakukan tes.

Zverev menolak menjawab ketika dia terakhir kali dites virus korona pada konferensi pers pasca pertandingan.

Ia juga bermain di acara Tur Adria yang diinisiasi Novak Djokovic di Balkan, di mana banyak pemain termasuk petenis nomor satu asal Serbia itu tertular virus. Zverev mengatakan dia dinyatakan negatif.

"Sejujurnya saya melakukan pemanasan hari ini. Saya seharusnya tidak bermain," kata Zverev yang dikalahkan dalam empat set dari Sinner.

Sementara Sinner mengaku tidak terlalu khawatir terpapar virus setelah bermain bersama Zverev.

"Dia tidak positif atau apa pun. Kami telah diuji berkali-kali, dan jelas kami tidak terlalu dekat. Sepertinya kami selalu memiliki jarak. Saya tidak merasa akan demam di hari-hari mendatang. Saya harap demikian," kata Sinner.

Penyelenggara turnamen mengatakan bahwa dua petenis di turnamen putri junior dinyatakan positif COVID-19 dan telah dikeluarkan dari undian. Secara total, sekitar 3.000 tes telah dilakukan sejak 17 September, kata penyelenggara.

Baca juga: Direktur French Open sebut tak akan ulangi kesalahan Adria Tour
Baca juga: Eks bos Wimbledon sebut Adria Tour jadi contoh buruk turnamen

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2020