Jambi (ANTARA) - Massa yang melakukan perusakan dan pelemparan ke Kantor DPRD Kota Jambi, Rabu (7/10) pukul 11.00 WIB rata-rata berusia pelajar SMA.

"Beberapa diantara mereka menggunakan celana warna abu-abu, mereka masih anak usia SMA," kata salah seorang pegawai di Kantor DPRD Kota Jambi.

Hal itu dibenarkan oleh beberapa saksi mata lainnya yang ada di lokasi kejadian saat berlangsungnya aksi pelemparan yang mengakibatkan rusak dan hancurnya pintu dan sejumlah kaca jendela di kantor DPRD Kota Jambi itu.

"Ya mereka seusia SMA, mungkin mereka para pelajar yang sedang pada libur," kata salah satu wanita pedagang makanan di depan kantor dewan itu.

Baca juga: Gedung DPRD Kota Jambi dilempari batu

Warga mengaku kaget, suasana di Jalan Zainir Havis Kota Jambi yang biasanya sepi, pada siang itu mendadak menjadi ramai dan bising suara knalpot sepeda motor.

Beberapa warga yang sedang mengurus asuransi ke BPJS Kesehatan Jambi di depan Kantor DPRD Kota Jambi itu juga mengaku sempat panik dan memilih masuk ke dalam gerbang BPJS Kesehatan.

"Takut sekali, saya pasrah mobil saya di pinggir jalan, tapi Alhamdulillah mereka tidak merusak mobil-mobil. Mereka hanya masuk dan melempari kantor DPRD saja," kata Nur, salah seorang wanita yang siang itu mengurus administrasi ke BPJS Kesehatan.

Selain melakukan pelemparan, massa yang didominasi usia remaja tersebut juga hanya melakukan pelemparan ke kantor DPRD Kota Jambi. Kendati mereka sempat menghentikan kendaraan namun mereka tidak melakukan hal anarkis di luar areal gedung wakil rakyat itu.

"Mereka tidak mengganggu warga yang ada di lokasi, termasuk para pedagang juga tak diusik. Hanya sempat panik saja," kata Nur.

Baca juga: Buruh-mahasiswa jebol gerbang DPRD Jateng tolak UU Cipta Kerja

Baca juga: Polda Metro Jaya amankan 18 orang di depan Gedung Parlemen

Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2020