Satu-satunya alasan kami turun kemarin adalah cuitan dari Presiden Trump, yang dia tarik kembali tadi malam. Itulah mengapa pasar mulai lebih kuat dan berlanjut lebih kuat
New York (ANTARA) - Wall Street menguat tajam pada penutupan perdagangan Rabu (Kamis pagi), saat investor mendapatkan kembali harapan bahwa setidaknya kesepakatan parsial tentang lebih banyak stimulus fiskal AS dapat terjadi, sementara mempertimbangkan risalah pertemuan September Federal Reserve yang baru dirilis.

Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 530,7 poin atau 1,91 persen menjadi berakhir pada 28.303,46 poin. Indeks S&P 500 terangkat 58,49 poin atau 1,74 persen, menjadi ditutup pada 3.419,45. Indeks Komposit Nasdaq berakhir menguat 210 poin atau 1,88 persen, menjadi 11.364,60 poin.

Setelah tiba-tiba membatalkan negosiasi RUU komprehensif pada Selasa (6/10/2020), Presiden Donald Trump kemudian pada hari itu mendesak Kongres untuk meloloskan serangkaian RUU yang lebih kecil dan mandiri yang akan mencakup paket dana talangan untuk industri penerbangan yang terpukul pandemi Virus Corona.

Baca juga: Dolar AS jatuh, di tengah harapan stimulus dan spekulasi Biden menang

Saham-saham maskapai penerbangan melonjak dan United Airlines terangkat 4,3 persen.

“Satu-satunya alasan kami turun kemarin adalah cuitan dari Presiden Trump, yang dia tarik kembali tadi malam. Itulah mengapa pasar mulai lebih kuat dan berlanjut lebih kuat. Saya pikir ada ekspektasi penuh bahwa beberapa bentuk kesepakatan stimulus akan terjadi lebih cepat daripada sebelumnya,” kata Direktur Pelaksana Perdagangan Wkuitas Wedbush Securities, Michael James, di Los Angeles.

Pejabat tinggi Gedung Putih mengesampingkan kemungkinan lebih banyak bantuan Virus Corona, sementara Ketua DPR Nancy Pelosi mengecam Trump karena mundur dari pembicaraan tentang kesepakatan komprehensif.

Baca juga: Harga emas jatuh 18 dolar, setelah Trump hentikan pembahasan stimulus

Indeks menahan kenaikannya setelah Federal Reserve (Fed) merilis risalah dari pertemuan kebijakan terakhirnya. Risalah menunjukkan para gubernur bank sentral AS, setelah sepakat dengan bulat pada Agustus tentang pendekatan baru yang luas untuk kebijakan moneter, terbelah pada September tentang bagaimana menerapkan prinsip-prinsip baru mereka dalam praktik.

Eli Lilly and Co melonjak 3,4 persen setelah mengatakan telah mengajukan permintaan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS untuk penggunaan darurat pengobatan antibodi COVID-19 eksperimentalnya.

Dengan pemilihan presiden AS hanya beberapa minggu lagi, fokus Rabu malam waktu setempat mungkin beralih ke debat antara Wakil Presiden Mike Pence dan lawan dari Demokrat Kamala Harris.

Baca juga: Harga minyak merosot, terseret naiknya stok dan kebuntuan stimulus AS

Jajak pendapat Reuters/Ipsos yang dirilis pada Selasa (6/10/2020) menunjukkan kandidat presiden dari Partai Demokrat Joe Biden memperluas keunggulannya atas Trump di medan pertempuran Michigan dan kedua kandidat tersebut terkunci dalam persaingan di North Carolina menjelang pemilihan 3 November.

"Orang-orang menjadi lebih nyaman dengan kepemimpinan yang dimiliki Biden dan berfokus pada potensi positif yang akan datang dari Gedung Putih Demokrat dan bukan stereotip (pandangan) negatif untuk pasar saham yang mungkin populer tiga bulan lalu," kata James.

Investor juga bersiap untuk mendengar dari perusahaan-perusahaan atas kinerja kuartal ketiga, yang akan dimulai minggu depan. Para analis memperkirakan laba di perusahaan-perusahaan S&P 500 anjlok sekitar 21 persen pada kuartal ketiga dari setahun lalu, menurut data IBES dari Refinitiv.

Baca juga: Saham Spanyol berbalik jatuh, Indeks IBEX 35 terpuruk 0,38 persen

Baca juga: Saham Inggris setop reli panjang, Indeks FTSE 100 susut 0,06 persen



 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020