Yogyakarta (ANTARA) - Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Panut Mulyono, mengatakan dosen Fisipol UGM, Bambang Purwoko, yang menjadi salah satu korban penembakan kelompok tak dikenal di Intan Jaya, Papua berdedikasi tinggi terhadap pembangunan Papua.

"Beliau orangnya khan sangat luar biasa dedikasinya dan Papua itu sudah seperti rumah sendiri," kata Mulyono saat dihubungi di Yogyakarta, Jumat sore.

Ia mengaku sudah mendapatkan informasi ihwal salah satu akademisinya yang terkena tembakan di kaki kiri. Purwoko yang merupakan ketua Pokja Papua UGM, kata dia, dalam kondisi sadar dan saat ini dirawat di Sugapa, Intan Jaya, Papua.

Baca juga: Rombongan TGPF Intan Jaya ditembak, kondisi Bambang Purwoko sadar

"Beliau sadar dan masih dirawat di Sugapa, terus besok akan dievakuasi di Timika," kata dia.

Menurut dia, selain memiliki kredibilitas pemahaman yang luas tentang Papua, Bambang juga memiliki kepedulian yang kuat untuk mendidik anak-anak Papua agar bisa masuk perguruan tinggi yang baik di Indonesia. "Dia di rumah pun ada anak-anak Papua yang dididik oleh dia. Memang luar biasa beliau itu dedikasinya untuk pembangunan Papua," kata dia.

Atas dasar itu pula, menurut Mulyono, Purwoko layak ditunjuk oleh pemerintah menjadi salah satu anggota Tim Gabungan Pencari Fakta Intan Jaya.

Baca juga: Rombongan TGPF Intan Jaya ditembak, kondisi Bambang Purwoko sadar

"Pemerintah mencari orang-orang yang kredibel dan sudah paham dengan Papua. Ya kalau di UGM ya beliau," kata Mulyono.

Setelah peristiwa penembakan itu, dia akan kembali menanyakan kesanggupan Purwoko untuk melanjutkan tugasnya di Papua. "Ya nanti tergantung beliau, kalau misalnya sudah bisa jalan dan mau terus ya kami pun tidak ada persoalan," katanya.

Meski demikian, ia menyatakan akan terus memonitor kondisi Purwoko. Jika diminta, UGM juga sanggup memenuhi berbagai kebutuhan Purwoko di sana.

"Tim Gabungan Pencari Fakta kan ide pemerintah, sehingga pemerintah 'sembodo' (mampu) pasti mengurusi semuanya," kata Mulyono.

Diwartakan sebelumnya, Rombongan TGPF kasus penembakan di Intan Jaya yang dipimpin ketua tim, Benny Mamoto, Jumat (9/10), ditembaki orang tak dikenal sekembalinya dari Hipadipa, menyebabkan dua orang terluka termasuk Purwoko.

Purwoko luka tembak di bagian kaki, sedangkan Sersan Satu Faisal Akbar, anggota Satuan Tugas Hipadipa tertembak di bagian pinggang.

Baca juga: Penembakan terhadap TGPF diduga dilakukan kelompok Sabinus Waker

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2020