Moskow (ANTARA) - Otoritas di Kota Moskow, Rusia sedang mempertimbangkan penutupan bar dan kelab malam guna menghentikan gelombang kedua wabah COVID-19 saat jumlah kasus harian pada Jumat menyentuh angka tertinggi sejak pandemi.

Rusia melaporkan 12.126 infeksi baru, sehingga totalnya menjadi 1.272.238 kasus. Rekor harian sebelumnya berjumlah 11.656 kasus pada 11 Mei, ketika aturan penguncian ketat COVID-19 diberlakukan di sebagian besar wilayah.
'
Otoritas Rusia mengimbau masyarakat agar tetap berada di rumah akhir pekan ini, meski tidak ada penguncian yang diberlakukan saat ini. Kremlin menyebutkan tidak berencana menerapkan pembatasan untuk saat ini.

Baca juga: Moskow perpanjang libur sekolah terkait virus corona

Baca juga: Wali kota Moskow desak warga kerja di rumah saat COVID-19 meningkat


Kantor Wali kota Moskow sedang mengkaji penutupan bar, kelab malam dan bar karaoke, dengan tetap membuka restoran di ibu kota, demikian laporan media RBC pada Jumat, mengutip sumber di kantor walikota.

"Kami setidaknya musti mengurangi jumlah orang di kota, jika tidak kami mungkin saja memutuskan pembatasan ketat serupa seperti yang kami lakukan pada musim semi," kata RBC mengutip sumber tersebut.

Otoritas di Moskow, pusat wabah COVID-19 Rusia selama musim semi juga telah meminta warga di atas usia 65 tahun agar mengisolasi diri dan memberitahu para pemilik usaha bahwa sedikitnya sepertiga dari karyawan mereka harus bekerja dari jarak jauh.

Pejabat pada Jumat mengatakan bahwa 201 orang meninggal karena COVID-19, penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus corona baru, dalam 24 jam terakhir. Angka itu menambah jumlah kumulatif menjadi 22.257 kematian.

Sumber: Reuters

​​​​​​​Baca juga: Kremlin: Rusia tidak berencana berlakukan lagi 'lockdown' nasional

Baca juga: Aturan COVID-19 diabaikan, Moskow akan terapkan kembali tindakan tegas

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2020