Padang (ANTARA News) - Pembangunan fisik Istano Basa Pagaruyung di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, sudah selesai 91 persen namun pengerjaan bangunan yang masih tersisa membutuhkan anggaran senilai Rp4 miliar.

"Kini masih tersisa sembilan persen pengerjaan Istano Basa Pagaruyung, yang membutuhkan dana sekitar Rp4 miliar lagi," kata Kepala Dinas Pariwisata Tanah Datar, Alfian Jamrah, MSi di Tanah Datar, Minggu.

Anggaran yang sudah diserap untuk pembangunan Istano Basa Pagaruyung sekitar Rp14 miliar lebih, dan diperkirakan akan menghabiskan dana mencapai Rp17 miliar.

Alfian menjelaskan, kebutuhan dana untuk melanjutkan pembangunan Istano Basa Pagaruyung, untuk interior dan pengadaan material kayu olahan.

Kebutuhan kayu untuk sampai "finishing" pengerjaan Istano Basa Pagaruyung sebanyak 200 meter kubik (M3), tapi jenis surian dan meranti.

Selama ini, kayu olahan untuk bahan baku Istano Basa Pagaruyung diperoleh dari kawasan hutan Sumbar, di antaranya dibeli di Sijunjung dan kabupaten lainnya.

"Kalau dana tersedia dan material bangunan mudah di dapat pengerjaan bisa ditargetkan satu sampai dua bulan ke depan," katanya.

Pelaksanaan pembangunan kembali Istano Basa Pagaruyung yang terbakar pada 27 Pebruari 2007 itu, tersisa bagian lantai ruangan utama, loteng, lantai dapur dan pembungkusan tiang-tiang dengan papan.

Kendati demikian pihaknya menargetkan penyelesai pembangunan kembali Istano Basa Pagaruyung yang terbakar pada 27 Pebruari 2007 sebelum Juni 2010.

"Mudah-mudahan menjelang Juni mendatang sudah selesai dan telah diresmikan pemakaiannya karena akan ada dua kegiatan besar," katanya.

Kegiatan besar itu, yakni Tour de Singkarak yang akan menjadikan Istano Basa Pagaruyung Etape V yang akan berada selama empat jam di sana.

Selain itu, Jambore Budaya Internasional yang pelaksanaannya berpusat di areal Istano yang kini tengah dipersiapkan lahannya. Jambore Budaya itu, sedikitnya akan diikuti 1.500 peserta dari Malaysia, ditambah dengan peserta dalam negeri.

Alfian menjelaskan, pembangunan lanjutan yang mendesak pembangunan toilet untuk para pengujung dan pakar Istano Basa Pagaruyung, karena belum masuk tahap awal.

Rencana tambahan itu, tambahnya, sudah disampaikan kepada Kemenbudpar melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata provinsi, sehingga menjelang dua kegiatan besar toilet untuk pengujung sudah terbangun. (SA/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010