Makassar (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Prof HM Nurdin Abdullah berpesan agar massa aksi UU Cipta Kerja atau Omnibus Law jangan sampai menyerap informasi bohong atau hoaks.

"Kami harap anak-anak tetap tertib dan tidak boleh melakukan sesuatu di luar komando. Perlihatkan jika kita menyampaikan aspirasi secara damai," kata Nurdin Abdullah saat menemui massa pengunjuk rasa UU Omnibus Law yang memenuhi Kantor Gubernur Sulsel, Senin.

Baca juga: Mahasiswa duduki ruang paripurna DPRD Sulbar

Pada kesempatan tersebut, Gubernur Nurdin Abdullah juga mengingatkan para demonstran yang terdiri dari mahasiswa dan serikat buruh untuk tetap menyuarakan keadilan secara damai.

Dia mengaku bahwa ia merupakan bagian dari dunia pendidikan, tentu akan berdiri bersama mahasiswa, bersama Ketua DPRD Sulsel, Pangdam Hasanuddin, dan Kabinda Sulsel.

"Saya bagian dari dunia pendidikan, kebetulan diamanahkan menjadi Gubernur. Mohon didengarkan baik-baik, karena saya yakin dan percaya, kalau ada yang bertanya apa itu Omnibus Law pasti banyak yang belum mengetahui, termasuk kita semua ini karena ini baru," tuturnya.

Orang nomor satu di Pemprov Sulawesi Selatan itu berharap seluruh elemen masyarakat dan mahasiswa sebagai agen perubahan untuk menyaring informasi terkait UU Cipta Kerja (Omnibus Law) ini.

Baca juga: KSPI serukan tidak akan ada kekerasan dalam aksi buruh lanjutan

Baca juga: KSPI pertimbangkan opsi "judicial review" UU Cipta Kerja ke MK


"Anak-anakku sekalian yang saya hormati, saya cintai dan saya banggakan, tentu kalian semua adalah agen perubahan untuk Indonesia," ucap Nurdin Abdullah yang disambut tepuk tangan meriah massa yang mendatangi Kantor Gubernur Sulsel tersebut.

Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020