Pekanbaru (ANTARA News) - Insiden dalam proses eksploitasi gas bumi terjadi di sumur Pegan I milik PT Kalila Energi Ltd Kecamatan Langgam Kabupaten Pelalawan, Riau, yang mengakibat gas menyembur hingga ketinggian 30 meter dan sulit dihentikan.

"Kita sudah berupaya untuk menghentikan tetapi tidak bisa," kata Operation Area Manager PT Kalila, Agustinus Parinding, ketika dihubungi dari Pekanbaru, Selasa.

Menurut dia, insiden tersebut terjadi sejak Minggu (14/3) lalu. Perusahaan mengeksploitasi sumur Pegan I untuk memenuhi pasokan gas ke PLTU Teluk Lembu di Pekanbaru, karena adanya kontrak kerjasama dengan PT PLN.

Ia menjelaskan, lokasi insiden merupakan sumur tua yang lama ditinggalkan dan awalnya direncanakan untuk pengeboran minyak. Belakangan diketahui terdapat kandungan gas yang diperkirakan bisa mencapai 10 MMSCFD (Million Metric Standard Cubic Feet per Day), sehingga perusahaan memutuskan untuk mengeksploitasinya.

"Ketika pipa penutup sumur ditarik, gas langsung menyembur dari ujung pipa hingga tingginya diperkirakan mencapai 30 meter," ujarnya.

Perusahaan akhirnya memutuskan untuk mengevakuasi seluruh pekerja yang berada di radius 250 meter dari sumur akibat semburan gas hingga kini sulit dihentikan. Hal tersebut untuk menghindari kemungkinan adanya percikan api yang bisa menyulut gas dan mengakibatkan kebakaran.

"Penyebab semburan gas belum bisa dipastikan, tapi kemungkinan karena tekanannya yang terlalu kuat," ujarnya.

Ia menambahkan, gas yang terbuang percuma akibat insiden tersebut diperkirakan mencapai 5 MMSCFD.

Insiden tersebut sejauh ini tidak mengakibatkan korban jiwa dan dampak lingkungan. Jarak sumur ke permukiman warga di Desa Langgam cukup jauh, diperkirakan mencapai empat kilometer.

Meski begitu, warga yang menjadi saksi mata mengaku sempat mendengar ledakan pada saat insiden semburan gas liar itu terjadi.

"Sempat terdengar ledakan keras dan semburan gas dapat dilihat dari kejauhan," kata seorang warga yang menjadi saksi mata, Dicky.
(T.F012/E010/P003)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010