Kami bisa bertahan karena sudah menggunakan pola ternak modern, yang mana itu menekan biaya operasional
Jakarta (ANTARA) - Pelaku usaha peternakan kambing menerakan pola ternak secara modern untuk dapat bertahan di tengah merebaknya pandemi COVID-19 di Tanah Air.

Salah satu pelaku usaha peternakan Ardian Karunia di Jakarta, Rabu, menyatakan pola ternak modern meliputi beternak dengan menggunakan manajemen peternakan yang baik dari segi desain kandang, pemilihan pakan, pola pemeliharaan, dan lainnya.

Selain menghemat anggaran, lanjutnya, ternak modern juga tidak membuang waktu dan tenaga seperti pola ternak tradisional untuk mencari rumput sebagai pakan utama kambing.

Baca juga: Cara beternak kambing untung Rp 900 ribu/ekor

"Kami bisa bertahan karena sudah menggunakan pola ternak modern, yang mana itu menekan biaya operasional," kata pemilik jasa layanan aqiqah Riyadh Aqiqah itu.

Menurut dia, pola ternak modern selain mampu menjadikan biaya lebih efisien biaya, tapi juga waktu, tenaga kerja, pakan dan manajemen pengelolaan.

Sementara pakan kambing modern, khusus penggemukan dapat menggunakan hijauan konsentrat, pakan fermentasi atau pakan komplit (complete feed) yang berguna sebagai Pengganti Makanan Ternak (PMT).

Baca juga: Kementan alokasikan Rp10,2 miliar untuk ternak

Ardian mengungkapkan kombinasi pakan kambing yang terbaik adalah fermentasi dan konsentrat karena mengandung kebutuhan protein dan serat yang akan membuat kambing menjadi gemuk serta terjamin kesehatan dan gizinya.

Untuk kandang kambing modern, lanjutnya, tidak terlalu besar, bahkan sangat efisien sehingga biaya yang dikeluarkan tidak terlalu tinggi serta menghemat ruang yang ada. Kandang kambing modern biasanya berukuran 3x1,5 meter untuk 10 ekor kambing.

Dikatakannya, minimnya ukuran kandang modern mengharuskan kandang dibersihkan secara rutin dari segala aspeknya, seperti lantai kandang, wadah pakan kambing, serta segera lakukan perbaikan ketika mendapati kerusakan pada kandang.

Baca juga: CIPS: UU Cipta Kerja tingkatkan investasi di sektor peternakan
 

Pewarta: Subagyo
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020