Hal yang terpenting dalam menghadapi revolusi digital saat ini adalah melakukan yang harus dilakukan, tanpa adanya keraguan atau ketakutan akan kegagalan
Jakarta (ANTARA) - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat bekerja sama dengan PT Astra Intenational menggelar Safari Jurnalistik Perdana 2020 di Lantai 4 Sekretariat PWI Pusat Gedung Dewan Pers yang diikuti oleh lebih dari 300 orang peserta dari penjuru pelosok Nusantara secara daring.

Direktur Safari Jurnalistik PWI Pusat Ahmed Kurnia Soeria Widjaja secara tertulis di Jakarta, Rabu, mengatakan Safari Jurnalistik itu merupakan program reguler PWI Pusat bagi anggotanya yang kali ini pelaksanaannya agak berbeda karena dilakukan di masa pandemik.

"Safari Jurnalistik ini merupakan program reguler yang difokuskan pada pengenalan perkembangan jurnalistik, baik regulasi maupun teknologi. Ini dilakukan di saat pandemik, jadi kami lakukan secara daring dan untuk tahap perdana ini diikuti oleh 300 peserta," ujar Ahmed menjelaskan.

Dalam Safari Jurnalistik yang digelar kali ini PWI Pusat menghadirkan mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan sebagai narasumber dengan mengangkat topik "Model Bisnis Media dan Masa Depan Profesi Wartawan".

Baca juga: Kunjungi Mabes Polri, PWI bahas keselamatan wartawan liput demo

Baca juga: PWI: Kapolri usut tuntas oknum penganiaya jurnalis liput demonstrasi


Dalam paparannya, Dahlan Iskan mengatakan saat ini jurnalistik berkembang sangat pesat seiring berkembangnya teknologi dan juga dengan kehadiran platform lain yang semakin banyak sehingga mengharuskan media harus tampil kreatif dan inovatif.

Tentunya, kata dia, salah satu kunci untuk tetap bertahan adalah dengan mengikuti kemajuan dunia digital.

"Hal yang terpenting dalam menghadapi revolusi digital saat ini adalah melakukan yang harus dilakukan, tanpa adanya keraguan atau ketakutan akan kegagalan," ujarnya.

Dahlan menambahkan bahwa keberanian dalam melakukan apa yang harus dilakukan tentunya adalah kunci utama dalam melakukan suatu perubahan demi menghadapi revolusi digital, namun tidak melanggar kode etik dan kaidah-kaidah jurnalistik yang sudah ditetapkan.

Ketua Umum PWI Pusat Atal S Depari menyampaikan bahwa kegiatan Safari Jurnalistik perdana 2020 merupakan agenda rutin PWI untuk menambah wawasan wartawan mengenai jurnalistik, terutama kode etik dan pers di era konvergensi media.

Ia berpesan kepada para jurnalis untuk terus menjaga profesionalisme dalam bekerja, apalagi tahun ini dihadapkan dengan tahun politik.

Sebagai jurnalis, kata dia, dalam menyajikan berita ke masyarakat itu harus berpijak pada ada kesadaran, baik hukum, undang-undang pers, dan kode etik.

"Jadi, tingkatkan juga pengetahuan dan keterampilan, jurnalistik dalam program Sekolah Jurnalistik. Hal ini juga menuntut agar wartawan Indonesia lebih profesional, berwawasan, dan beretika," tutur Bang Atal sapaan akrabnya.

Sementara itu, Head of Corporate Communication PT Astra International Boy Kelana Soebroto menyambut baik kerja sama dengan Sekolah Jurnalis PWI.

"Dukungan kami ini merupakan bentuk komitmen PT Astra Internasional untuk ikut meningkatkan wawasan dan profesionalisme wartawan Indonesia," ujarnya.

Kuliah Safari Jurnalistik Perdana itu hadiri juga oleh Sekjen PWI Pusat Mirza Zulhadi,Ketua Bidang Pendidikan PWI Pusat Nurjaman Mochtar, Wabendum PWI Pusat Dar Edi Yoga, serta para pengurus PWI Pusat lainnya.

Baca juga: Satgas COVID-19 gandeng PWI perkuat sosialisasi protokol kesehatan

Baca juga: Ribuan wartawan dilibatkan dalam perang melawan COVID-19

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2020