Gorontalo (ANTARA News) - Prof Dr Iswan Nusi SpPD KGEH, guru besar Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, gagal untuk maju mencalonkan diri sebagai rektor Universitas Negeri Gorontalo (UNG) karena tidak memenuhi persyaratan.

Ketua Senat UNG, Prof Dr Ir Nelson Pomalingo MPd di Gorontalo, Kamis, mengatakan, guru besar Unair berdarah Gorontalo itu, dinyatakan tidak memenuhi persyaratan sebagai calon rektor melalui keputusan rapat tertutup Senat UNG, yang digelar Rabu (17/3) siang hingga malam.

"Dengan demikian, maka sisa calon Rektor yang akan bertarung nantinya, tinggal sembilan orang. Kesemuanya berasal dari lingkungan UNG," katanya.

Guru besar ilmu penyakit dalam, Fakultas Kedokteran Unair itu gagal menjadi calon Rektor UNG karena tidak mampu memenuhi beberapa syarat seperti masa pengabdian dirinya, di perguruan tinggi negeri tersebut yang kurang dari tiga tahun.

Ketua Panitia Pemilihan Rektor, Masri Qudrat Umar, menambahkan, sebelumnya Iswan telah memasukkan berkas administrasi untuk maju sebagai bakal calon rektor UNG.

Dalam berkas tersebut, di antaranya Iswan melampirkan dua surat keputusan Rektor UNG, yang menjelaskan mengenai peran dirinya sebagai salah seorang penggagas berdirinya Fakultas Kedokteran, yang baru saja dibuka di kampus tersebut.

"Namun dalam perspektif senat, hal itu belum bisa dilihat sebagai pemenuhan syarat sebagai bakal calon rektor," kata dia.

Dalam rapat senat yang sempat berlangsung cukup alot itu, juga diputuskan bahwa pemilihan rektor UNG, akan digelar pada 27 Maret 2010.
(SHS/B010)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010