Pemprov DKI Jakarta siap untuk ikut memfasilitasi peningkatan kemampuan
Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan Corona Virus Desease 2019 (COVID-19) menjadi peluang bagi masyarakat untuk memanfaatkan teknologi sebagai solusi ekonomi keumatan.

Pasalnya, kata Anies, COVID-19 menjadi  kendala yang dihadapi banyak orang, mulai dari interaksi yang dibatasi, jumlah orang dalam sebuah pertemuan yang dibatasi, kegiatan yang berkurang karena sangat berbahaya untuk terjadinya penularan, yang pada akhirnya berdampak pada sektor keagamaan, kegiatan sosial dan ekonomi.

Baca juga: Pemakaman jenazah secara COVID-19 di TPU Pondok Ranggon berkurang

"Dampaknya terasa, itu turun semua, termasuk majelis-majelis di mana ada yang menyiapkan makanan, minuman, tenda dan lainnya. Sekarang dalam suasana pandemi, kita perlu melihat apa yang sesungguhnya menjadi peluang, yaitu teknologi," kata Anies dalam Web-Workshop 2020 "Resolusi Ekonomi Umat saat Corona bagi UMKM, Koperasi, dan Para Ustadz-Ustadzah", Jakarta, Kamis.

Teknologi tersebut, dia mencontohkan seperti yang dilakukan saat webinar tersebut yang sama dengan seminar namun dari jarak jauh, tanpa sewa gedung, namun bisa menampung banyak peserta.

"Hari ini 100 orang ikut acara, semuanya virtual, alatnya juga sudah kita miliki, bukan kita beli alat baru. Laptopnya sama, HP-nya sama, tapi baru kita gunakan sekarang. Begitu juga ke depan, kita harus menangkap ini sebagai peluang," kata Anies.

Baca juga: Ini guna buku tamu sebagai kebijakan baru PSBB Transisi Jakarta

Karenanya, pemanfaatan teknologi digital ini, lanjut Anies, menjadi salah satu solusi untuk mereka menjaga interaksi termasuk interaksi perekonomian di mana seperti yang terlihat bahwa banyak sekali usaha-usaha yang menggunakan teknologi untuk pemasaran, teknologi serta untuk menjangkau pembeli.

"Salah satu cara yang kita ingin lakukan untuk memudahkan bagi masyarakat memanfaatkan peluang berkembangnya interaksi digital. Ke depan, kita belum tahu berapa lama kondisi pandemi ini akan dihadapi di Jakarta. Tapi satu hal yang pasti bahwa dalam kondisi apapun, kita diwajibkan untuk terus berikhtiar," ucapnya.

"Dan saya mengharapkan kepada semua untuk memanfaatkan luasnya jangkauan untuk mengambil contoh praktik-praktik baik di dalam berwirausaha. Lalu begitu juga dengan antisipasi untuk perubahan peluang," katanya menambahkan.

Pemprov DKI Jakarta sendiri, kata Anies, siap untuk ikut memfasilitasi  peningkatan kemampuan itu. Di sisi lain, penggunaan teknologi ini juga membutuhkan status legal bagi tokonya.

Baca juga: Kepatuhan penggunaan masker di Jakarta belum penuhi standar minimum

"Karena itulah kita di Jakarta selama pandemi ini kami menjemput bola, mendatangi UMKM, memberikan izin. Jadi bukan UMKM yang mengurus izin ke kita, tapi kita yang mendatangi. Yang belum punya izin, kita beri izin," katanya.

Dengan diberi izin, tambah Anies, usaha tersebut akan mendapatkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), yang dengan itu mereka jika ingin berjualan daring, bisa menunjukkan legalitas badannya.

"Ini dibutuhkan karena interaksinya tidak ketemu langsung. Kalau ketemu langsung, kita tahu tokonya di mana, kita tahu rumahnya di mana. Tapi karena ini virtual, maka status ini menjadi penting. Jadi bagi semuanya di sini yang mengetahui mereka yang belum memiliki izin, kabarkan, datang ke Kecamatan, datang ke kantor Wali Kota. Maka beritahu kita, kita akan datangi, kita akan beri," tuturnya.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020