Manado (ANTARA) - Terminal LPG Sulawesi Utara (Sulut) mampu menyalurkan sebanyak 250 metrik ton (MT) per hari, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Sulut dan sebagian wilayah Gorontalo.

"Tangki LPG berbentuk 'spherical tank' di terminal LPG di Minahasa Selatan. Terminal LPG Sulut memiliki 2 tangki LPG berbentuk spherical tank, berkapasitas 2 x 1.000 metrik ton dan mampu menerima kapal 3.500 DWT," kata Unit Manager Comm, Rel & CSR PT Pertamina MOR VII Laode Syarifuddin Mursali, di Manado, Kamis.

Dia mengatakan sehari-harinya Terminal LPG ini melayani 18-25 penyaluran 'skid tank' per hari dengan total 250 MT.

Terminal ini dioperasikan oleh PT Elnusa Petrofin (Pertamina Group) dengan skema kerja sama operasi (KSO) selama 10 tahun, untuk kemudian dialih kelolakan ke PT Pertamina (Persero) sepenuhnya setelah itu. 

Karena tergolong baru, Terminal LPG ini telah menerapkan teknologi terkini, diantaranya adalah Jembatan Timbang berkapasitas 60 MT yang menerapkan Terminal Automation System (TAS), untuk mengukur berat Mobil Skid Tank yang keluar setelah dilakukan pengisian.

Ini dilakukan untuk memastikan volume LPG yang dibawa sesuai dengan kapasitas yang seharusnya. Mempunyai Automatic Tank Gauge dan Magnetic Level Gauge untuk mengukur kapasitas Tanki agar termonitor pada live dashboard.

Pulau Sulawesi memiliki 4 Terminal LPG yang terletak di Makassar 2 instalasi, 1 di Minahasa Selatan dan 1 di Donggala dan 3 SPPEK untuk Supply Point di Kendari, Bitung dan Gorontalo yang dioperasikan oleh pihak ketiga.

Laode Syarifuddin Mursali mengatakan dibangunnya Terminal LPG Sulut ini untuk mendukung ketahanan energi di Sulawesi Utara dan sebagian Gorontalo.

Selama pandemi covid-19 Terminal LPG Sulut menerapkan protokol covid-19 secara ketat. Setiap orang yang masuk mulai dari Awak Mobil Skid Tank sampai dengan tamu perusahaan wajib menunjukkan hasil rapid test yang masih berlaku.

“Seluruh instalasi Pertamina menerapkan protokol covid-19 secara ketat, bahkan untuk AMT dibuatkan skema penyaluran dibawah jam 5 sore untuk menjaga imun AMT, namun tetap mengoptimalkan penyaluran untuk ketahanan energi,” tutur Laode.

Sulawesi Utara, provinsi berpenduduk lebih dari 2,5 juta jiwa memiliki storage baru dengan usia kurang dari 2 tahun yakni Terminal LPG Sulawesi Utara yang terletak di Jalan Trans Sulawesi Kecamatan Tenga Kabupaten Minahasa Selatan.

Dibangun pada lahan seluas 7,4 hektar Terminal LPG ini menjadi awal perjalanan LPG di Provinsi Sulawesi Utara.

Terminal LPG ini dioperasikan perdana pada 13 Desember 2018. Terminal LPG ini dibangun untuk menjaga ketahanan stok LPG di Sulawesi Utara dan Sebagian Gorontalo.

Sebelum dibangun, selama ini supply LPG mengandalkan pola ship to ship dari Kalbut ke SPPEK di Bitung dan SPPEK di Gorontalo.

Semenjak Terminal LPG ini dibangun, Sulut memiliki diversifikasi supply point selain SPPEK Bitung.

Suplai LPG dari Kalbut langsung dikapalkan ke Terminal LPG Sulut, kemudian perjalanan berlanjut via darat melalui distribusi menggunakan mobil skid tank untuk mengantarkan LPG Curah ke Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk ELPIJI (SPPBE) di Provinsi Sulawesi Utara bahkan sampai ke Provinsi Gorontalo.

Skema ini menghemat biaya pengangkutan dibanding dengan sebelumnya.

Pewarta: Nancy Lynda Tigauw
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2020