Banda Aceh (ANTARA) - Rektor Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Darussalam Banda Aceh Prof Samsul Rizal mengajak para peneliti dan akademisi dunia untuk mengembangkan inovasi bagi pembangunan berkelanjutan.

“Saat ini telah terjadi kesenjangan di masyarakat, terutama dalam penggunaan teknologi dan untuk memecahkan permasalahan ini, para peneliti dan akademisi harus dapat saling berkolaborasi untuk mencari solusi,” kata Prof Samsul Rizal saat membuka konferensi tahunan Unsyiah The 10th Annual International Conference (AIC) di Banda Aceh, Jumat.

Baca juga: Rektor: Konferensi ICECME dapat lahirkan teknologi cegah COVID-19

Baca juga: Rektor: Kualitas pendidikan Aceh terendah di tingkat nasional


Ia menjelaskan dengan pemerataan inovasi dan teknologi dapat membawa manfaat besar bagi masyarakat, sehingga terwujudnya kehidupan yang lebih baik.

“Kita percaya pada pengetahuan, penelitian dan teknologi diciptakan bagi semua orang, bukan hanya pihak-pihak tertentu saja," ujarnya.

Ia berharap konferensi AIC dapat menjadi forum efektif bagi para peneliti, akademi dan praktisi untuk memperkuat kerja sama, jejaring, dan bertukar pikiran.

"Saya berharap semua penelitian yang disebarluaskan dalam konferensi ini dapat dipublikasikan dalam prosiding internasional, dan semua pihak yang terlibat dapat memanfaatkan dan menerapkan ide-ide itu di masa datang," katanya.

Ketua Panitia AIC, Dr Dewi Yunita mengatakan kegiatan bertaraf internasional tersebut rutin dilaksanakan Unsyiah sejak tahun 2011.

Baca juga: ARC Unsyiah luncurkan produk inovasi baru nilam

Baca juga: Akademisi Unsyiah: Butuh keterlibatan ulama sosialisasikan COVID-19


Konferensi ini telah menjadi ajang silaturahim para profesor dan peneliti dunia. Pada kesempatan tersebut mereka nantinya mempresentasikan makalah lintas studi yang berisikan inovasi hasil penelitian dan tren terbaru ilmu pengetahuan.

Pewarta: M Ifdhal
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020