Jakarta (ANTARA News) - Adhyaksa Dault yang saat menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga (2004-2009) beberapa kali didemo, Senin, giliran dia yang memimpin rasa di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta.

Bukan masalah politik yang dia teriakkan, melainkan masalah yang terkait dengan peringatan Hari Air Internasional.

Itu sejalan dengan kegiatan Adhyaksa yang kini memimpin Vanaprastha, organisasi pegiat alam terbuka dan aktivis lingkungan yang terbentuk 30 tahun lalu.

"Para politisi jangan hanya membicarakan politik atau kasus Bank Century, tapi coba bicarakan masalah air yang kondisinya sudah memprihatinkan," kata mantan Ketua Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) itu sebelum melakukan aksi.

Pria berkumis yang sejak muda suka mendaki gunung itu mengatakan, demo sengaja dilakukan secara simpatik sehingga diharapkan masyarakat mau tergugah untuk menyelamatkan sumber daya air.

Sebanyak 70 orang yang dipimpin Adhyaksa itu menggelar spanduk berisi pentingnya menjaga sumber daya air untuk kepentingan umat manusia.

Sebelum melakukan demo, Vanaprastha menggelar diskusi dengan tema "Air Bersih adalah Hak Setiap Warga".

Berdasarkan keterangan tertulis Vanaprastha yang mengutip laporan PBB, 70 persen sampah industri di negara berkembang dibuang begitu saja ke sumber air tanpa proses sebelumnya, 20 persen kotoran manusia di seluruh dunia mengotori sumber air dan 50 persen lahan gambut dunia berubah fungsi.

Hadir pada acara diskusi tersebut antara lain aktivis lingkungan Herman Lantang, aktivis dari organisasi lingkungan, dan sejumlah artis seperti Yenny Rachman, Said Bajuri, Cut Memey, serta Ray Sahetapi.

Adhyaksa mengatakan, banyak bayi yang meninggal karena tidak memperoleh air bersih.

(T.U002/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010