Jakarta (ANTARA) - Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNl Widodo lryansyah berupaya dalam pemulihan ekonomi masyarakat terdampak COVID-19 dengan membuka kembali pasar malam yang bertempat di lapangan Kodam V/Brawijaya.

Mayjen TNl Widodo lryansyah dalam rilisnya yang diterima di Jakarta, Sabtu, mengatakan pembukaan kembali pasar malam itu tentunya tetap dengan mengutamakan protokol kesehatan pencegahan COVID-19.

"Salah satu persyaratannya setiap hari harus 600 dari 1200, jadi 50 persen. Untuk lapak atau gerobaknya dikasih jarak per 3 meter dan jalan untuk para pembeli sebesar 6 meter dengan satu jalur, sehingga setiap pembeli tidak saling bertatap muka," katanya.

Baca juga: Kasau: Korpaskhas harus mampu hadapi ancaman persenjataan Nubika

Mayjen TNI Widodo menjelaskan program tersebut juga bisa dilaksanakan dalam kesepakatan dengan para pedagang kaki lima harus melakukan rapid tes.

"Bila kedapatan yang reaktif, kita swab, diobati, tidak boleh jualan. Selain itu, selama jualan para pedagang dan pembeli harus memakai pakai masker dan face shield," katanya.

Sebelum memasuki pasar malam, pembeli juga harus disemprot desinfektan dan mencuci tangan serta pakai hand sanitizer.

"Saya bisa melihat langsung perekonomian rakyat bawah ini tumbuh, ada perputaran ekonomi pada tingkat bawah. Harapan kami masyarakat yang sudah mempunyai perilaku bagus," katanya.

Hal itu kata dia diharapkan bisa dipertahankan bahkan ditingkatkan, sebelum ditemukan vaksin maupun obat untuk COVID-19, masyarakat sudah terbiasa dengan kehidupan protokol kesehatan.

"Kalau itu bisa tercipta terpatri di hati para masyarakat, mudah-mudahan tanpa menunggu obat maupun vaksin COVID-19, Jawa Timur sudah bisa hijau Iagi," ujar Pangdam V/Brawijaya.

Baca juga: Anggota DPR dukung benahi Alutsista TNI AL di Papua

Kemudian, Mayjen TNl Widodo lryansyah memaparkan bahwa Jawa Timur termasuk dalam provinsi dengan kasus penyebaran COVID-19 terbesar di Indonesia.

"Pemerintah Daerah bersinergi dengan Jajaran Kodam V/Brawijaya dan Polda Jatim membentuk gugus tugas penanganan COVID-19 untuk wilayah Jawa Timur. Salah satu upaya yang dilakukan yakni pembentukan kampung tangguh," katanya

Mayjen TNl Widodo lryansyah mengatakan kampung tangguh dinilai efektif dalam penanganan COVID-19 karena memiliki berbagai kemampuan, seperti mengisolasi warga yang terpapar COVID-19 dan menjaga akses jalan keluar masuk kampung tersebut.

"Kampung Tangguh ini tidak berhenti di situ saja, pesantren kita jadikan pesantren tangguh, perusahaan kita jadikan perusahaan tangguh, mal kita jadikan mal tangguh, hotel dijadikan hotel tangguh, yang semuanya dalam bingkai protokol kesehatan," kata Pangdam V/Brawijaya.

Baca juga: Ridwan Kamil usul ke Presiden agar TNI-Polri bantu edarkan vaksin

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2020