Sebagai Objek Vital Nasional yang melayani kebutuhan energi hampir seluruh wilayah Bali, kesiapan dan kehandalan peralatan yang ada di IT Manggis ini kami pastikan selalu dalam keadaan baik
Badung (ANTARA) - Direktur Human Capital PT Pertamina (Persero) Koeshartanto bersama dengan Direktur Pengembangan Bisnis PT Pertamina (Persero) M. Haryo Yunianto serta Executive General Manager Pertamina Pemasaran Regional Jatimbalinus, CD. Sasongko melakukan peninjauan sarana operasional distribusi energi Integrated Terminal (IT) Manggis, di Kabupaten Karangasem, Bali.

Management Walkthrough tersebut dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19 untuk memastikan tim di lapangan berada dalam kondisi baik dan sehat serta untuk memantau penerapan protokol kesehatan di sarana distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquified Petroleum Gas (LPG) yang dikelola oleh Pertamina Pemasaran Regional Jatimbalinus.

"Sebagai Objek Vital Nasional yang melayani kebutuhan energi hampir seluruh wilayah Bali, kesiapan dan kehandalan peralatan yang ada di IT Manggis ini kami pastikan selalu dalam keadaan baik. Kami juga memastikan semua personel yang mengemban amanat melayani kebutuhan energi masyarakat juga dalam kondisi prima," ujar Koeshartanto dalam keterangannya yang diterima di Kabupaten Badung, Bali, Minggu.

Ia mengatakan, peninjauan secara berkala kesiapan sarana prasarana distribusi energi itu juga dilakukan sebagai bentuk optimisme Pertamina dalam mendukung kembali pulihnya aktifitas ekonomi Provinsi Bali.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, pada triwulan II Tahun 2020 pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) minus 10,98 persen. Kontribusi sektor pariwisata terhadap penurunan angka PDRB menjadi faktor utama.

Baca juga: Pertamina tambah pasokan elpiji subsidi 3 kg di Bintan
Baca juga: Pertamina : Penjualan Avtur di bulan Juni turun hingga 96 persen


Hal yang sama juga tergambar dari angka konsumsi Bahan Bakar Pesawat (avtur) yang masih belum pulih. Dari yang sebelumnya ada sebanyak 250 penerbangan per hari nya, hingga September baru mencapai 30-50 penerbangan per hari.

Penurunan penjualan avtur paling besar terjadi pada Juni lalu, dimana konsumsi avtur hanya dua ribu Kilo Liter (KL), jika dibandingkan dengan periode yang sama 2019, penjualan avtur di tahun ini turun sebesar 96 persen (Juni 2019, penjualan avtur Pertamina sebesar 74 ribu KL.

Terkait kondisi tersebut, Koeshartanto menjelaskan bahwa Pertamina memiliki harapan agar dengan segera pertumbuhan ekonomi Bali kembali pulih, yang tentunya akan membutuhkan dukungan penuh dari sektor energi baik BBM, LPG dan avtur,

"Dengan peninjauan kami ini, kami dapat sampaikan bahwa seluruh sarana distribusi energi Pertamina yang ada di Bali siap beroperasi optimal untuk melayani kebutuhan energi penggerak roda ekonomi," ungkapnya.

Sementara itu, sejak beroperasi pada 1996, IT Manggis di wilayah Bali melayani pengiriman BBM ke 200 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dan 18 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Bulk Elpiji (SPBBE) yang tersebar di sembilan kabupaten dan kota di Provinsi Bali.

IT Manggis memiliki kapasitas total penyimpanan BBM sebesar 153 ribu KL yang setiap harinya rata-rata melayani pengiriman produk sebanyak 2.300 KL. Sedangkan untuk melayani distribusi produk LPG, kapasitas total yang dimiliki IT Manggis mencapai 5.600 Metrik Ton (MT) dengan jumlah pengiriman harian sebanyak 780 MT.

Baca juga: Produksi Pertamax di kilang RFCC Pertamina Cilacap meningkat
Baca juga: Terminal LPG Sulut salurkan 250 MT per hari untuk kebutuhan masyarakat

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf
Editor: Apep Suhendar
Copyright © ANTARA 2020