Mamuju (ANTARA News) - Ratusan hektare tanaman padi di Desa Tandung, Kecamatan Tinambung, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) terancam gagal panen.

Ibrahim salah seorang petani di Desa Tandung Kecamatan Tinambung Kabupaten Polman, Selasa, mengatakan ratusan hektare lahan sawah petani yang baru berusia sekitar 60 hari di wilayahnya, terancam gagal panen.

Ia mengatakan, sawah petani tersebut terancam gagal panen karena mengalami kekeringan akibat sawahnya adalah sawah tadah hujan yang tidak memiliki sarana pengairan atau irigasi.

"Tanaman padi petani sudah mulai layu dan menguning ciri-ciri akan mati dan tanahnya juga sudah retak-retak karena kekeringan akibat kekurangan air,"katanya.

Menurut dia, petani menjadi khawatir karena sawah tersebut merupakan harapan masyarakat untuk menambah pendapatannya namun terancam tidak bisa dipanen.

"Pemerintah tidak pernah membantu petani di wilayah ini dengan membangun sarana irigasi untuk dijadikan sumber pengairan sawah mereka di wilayah ini,"katanya.

Ia mengaku telah melaporkan masalah yang melanda lahan pertanian mereka tersebut kepada pemerintah setempat namun hasilnya pemerintah di Polman seakan lempar tanggung jawab dengan pemerintah Kabupaten Majene.

"Ratusan hektare sawah petani yang terancam gagal panen ini tidak mendapat perhatian pemerintah karena berada di perbatasan antara kabupaten Polman dan Kabupaten Majene sehingga seakan pemerintah di kedua wilayah saling lempar tanggung jawab,"katanya.

Ia mengatakan, gagal panen seperti ini terus di rasakan masyarakat daerah ini selama berpuluh-puluh tahun tanpa adanya antisipasi pemerintah dengan membangun sarana irigasi yang diperuntukkan bagi warga sehingga mereka menjadi miskin.

Oleh karena itu ia meminta pemerintah di Kabupaten Polman segera membantu petani dengan membangun sarana irigasi karena jika tidak maka petani akan sia-sia menanam padi apalagi di musim kemarau seperti ini. (MFH/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010