layanan kesehatan
Akses pelayanan kesehatan yang menangani gangguan jiwa di Indonesia masih jauh dari cukup dan belum merata. Untuk rumah sakit saja, hanya berada di wilayah kota dan tingkatan puskesmas belum menyediakan penanganan untuk masalah gangguan jiwa.

Tak hanya rumah sakitnya, tenaga kesehatan yang terdiri dari dokter spesialis, psikiater dan perawat kesehatan masih sangat minim. Ada rumah sakit jiwa, tapi tidak ada dokter spesialis yang siap menangani sehingga pusat pelayanan kesehatan tersebut tidak bisa berjalan dengan baik.

Jika dibandingkan dengan negara tetangga, Thailand memiliki Community Health Center yang tingkatannya seperti Puskesmas namun menyediakan pelayanan untuk gangguan kejiwaan.

Beberapa puskesmas di Indonesia memang sudah memiliki layanan ini, bahkan menyediakan obat-obatan sebagai pertolongan pertama untuk ODGJ. Namun, sekali lagi, penyediaannya belum merata di seluruh Indonesia, menurut data Kementerian PPN/Bappenas hanya ada sekira 34 persen saja.

Untuk masyarakat di seluruh Indonesia, Kementerian Kesehatan telah menyediakan layanan pertolongan bantuan gangguan jiwa awal melalui line 119 ekstention 8. Di sana masyarakat bisa berkonsultasi atau bertanya seputar masalah kesehatan jiwa.

Ada juga aplikasi Sehat Jiwa, di mana semua orang bisa berkonsultasi dengan psikiater dan psikolog secara langsung.

Masalah gangguan jiwa tidak hanya berpengaruh sisi psikologis saja, tapi juga psiko sosialnya juga tinggi karena masalah stigma yang diuraikan di atas.


Baca juga: Pangeran William ambil bagian dalam podcast kesehatan mental

Baca juga: Mengapa kita wajib luangkan waktu untuk diri sendiri di tengah pandemi

Baca juga: Selena Gomez rilis kosmetik untuk bantu masalah kesehatan mental

Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020