Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan Candi Borobudur kepada warga Jepang
Magelang (ANTARA) - PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (Persero) dan Balai Konservasi Borobudur bekerja sama dengan KBRI Tokyo mengadakan Virtual Tur ke Candi Borobudur.

"Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan Candi Borobudur kepada warga Jepang," kata Sekretaris Perusahaan PT TWC Emilia Eny Utari di Magelang, Jawa Tengah, Senin.

Ia menyampaikan virtual tur yang dilakukan tersebut merupakan agenda PT TWC untuk mempromosikan Candi Borobudur kepada pasar Jepang. Tur kali ini juga memakai bahasa Jepang, sehingga warga Jepang bisa langsung menikmati tur.

"Semoga dengan virtual tur tersebut bisa mengobati rindu warga Jepang untuk berkunjung ke Candi Borobudur secara langsung," katanya.

Virtual Tur Candi Borobudur yang disiarkan langsung melalui akun media sosial Instagram KBRI Tokyo tersebut ditonton hampir 2.700 netizen.

Selain itu, katanya sepuluh warga Jepang secara langsung menyaksikan virtual tur dari kantor KBRI Jepang. Mereka dapat langsung berinteraksi dengan pemandu wisata yang berada di Candi Borobudur.

Berwisata secara virtual menjadikan pengalaman yang berkesan, di mana wisatawan diajak berkeliling secara pribadi untuk menikmati sebuah destinasi wisata. Selain tetap aman dan terhindar dari risiko penyebaran COVID-19, hal ini juga memberikan euforia baru dalam berwisata dalam era digital dengan kecanggihan teknologi.

Direktur Utama PT TWC Edy Setijono mengatakan pariwisata menjadi salah satu industri yang bisa cepat pulih. Oleh karena itu, upaya promosi harus gencar dilakukan untuk menangkap peluang pemulihan ini.

"Langkah-langkah terobosan perlu dilakukan terutama di platform media sosial. Konten publikasi perlu digencarkan agar atraktif dan efektif. Kita juga harus membangun kepercayaan wisatawan untuk berkunjung. Hal ini menjadi prioritas utama. Kita tekankan kepada mereka bahwa destinasi ini adalah destinasi yang aman dikunjungi," katanya. 

Baca juga: PT TWC kembangkan pertanian organik dorong peningkatan kualitas
Baca juga: Peneliti: Relief Borobudur bisa jadi katalog spesies Jawa kuno

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020