Jakarta (ANTARA/JACX) - Tidak ada pedemo yang menolak RUU Cipta Kerja terinfeksi COVID-19, demikian sebuah unggahan yang ramai dibicarakan warganet di media sosial.

Berikut narasi yang diunggah salah satu akun media sosial:

"HAMPIR 1TAHUN KITA DI DIBODOHI... TERNYATA SUDAH 10 HARI PENDEMO tidak ada yang kena COVID 19".

Sementara, terdapat pula akun lain yang menunggah narasi serupa, seperti berikut ini:

"corona adalah tipuan semata buktinya banyak pendemo tpi gua gk pernah dnger tuh pendemo kena corona iya kan".

Namun, benarkah tidak ada pedemo yang positif COVID-19?
 
Tangkapan layar yang menyatakan tidak ada pendemio yang terinfeksi COVID-19. (Facebook)


Penjelasan:

Berdasarkan penelusuran ANTARA, kabar bahwa tidak pedemo yang tidak positif terinfeksi COVID-19 adalah kabar yang salah. Dalam berbagai aksi unjuk rasa menolak RUU Cipta Kerja di berbagai daerah, pada 6-9 Oktober, telah ditemukan beberapa pedemo yang terbukti postif tertular COVID-19. 

Misalnya, pada aksi unjuk rasa Rabu (7/10), Polda Metro Jaya yang mengamankan 200 pemuda telah menumukan 12 pemuda terindikasi reaktif COVID-19 setelah dilakukan tes cepat. 

Pada Kamis (8/10), Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Audie Latuheru mengatakan ada seorang pedemo yang terjaring di kawasan lampu merah Tomang, Jakarta Barat, terindikasi COVID-19 berdasarkan hasil tes usap (swab) yang dilakukan oleh polisi.

Pada hari yang sama, ditemukan pula tiga pendemo yang reaktif di Medan setelah dilakukan tes cepat. Kemudian pada Sabtu (10/10), ditemukan dua pendemo positif COVID-19 di Pontianak. 

Tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menilai aksi demonstrasi yang terjadi di sejumlah daerah dapat memunculkan klaster baru sehingga memicu lonjakan kasus positif COVID-19 di Tanah Air. 

Klaim : Tidak ada pedemo yang positif COVID-19
Rating: Hoaks

 Cek fakta: WHO keluarkan daftar perilaku yang merusak otak?

Cek fakta: Vaksin COVID-19 di Brazil hanya Rp28 ribu? Cek faktanya!

Pewarta: Tim JACX
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2020