Jayapura (ANTARA News) - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua, Djarot Soetanto, mengatakan, kegiatan sensus penduduk di daerah pedalaman Papua, akan dipercepat dari jadwal sensus nasional yang seharusnya dilakukan pada 1-31 Mei 2010.

"Akhir Maret ini, petugas kami sudah akan diberangkatkan ke daerah pedalaman Papua, mengingat kondisi geografis dan medan di Papua yang sulit dicapai dalam waktu singkat. Kegiatan pencacahan penduduk di daerah pedalaman dilakukan lebih awal," katanya di Jayapura, Kamis.

Adapun sejumlah daerah di pedalam Paua yang akan dilakukan sensus penduduk lebih awal antara lain, Kabupaten Mamberamo Raya, Koroway, daerah Airu, beberapa daerah di kabuparten Yahukimo, Pegunungan Bintang dan Mimika, serta beberapa daerah di pegunungan Papua lainnya.

"Karena sulit mendapatkan transportasi ke daerah-daerah itu. Bahkan ada daerah yang tidak ada sarana transportasi ke sana, sehingga harus jalan kaki melewati bukit dan hutan," jelasnya.

Djarot Soetanto juga menjelaskan, kendala lainnya berupa dana yang sangat besar yang harus dikeluarkan untuk mencapai daerah bersangkutan, karena hanya bisa dicapai lewat transportasi udara yakni pesawat berbadan kecil, dan dengan sistem carter.

"Sekali carter pesawat paling murah Rp65 juta. Belum lagi kesulitan kami mendapatkan pesawat yang mau memberikan tumpangan," ujarnya.

Ia mengatakan, pesawat kecil di Papua yang kebanyakan milik organisasi misi keagamaan yang fokus untuk melayani umatnya di pedalaman.

"Meski begitu kami tetap berusaha menjalankan sensus penduduk ini agar selesai dengan hasil yang maksimal," kata Djarot Soetanto. (KR-MBK/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010