Palembang (ANTARA News) - Pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumatera Selatan (Sumsel) menyayangkan salah seorang mantan petinju daerah itu, Sadiman (37), yang meninggal dunia akibat gantung diri di Palembang, Kamis (25/3) dini hari.

Ketua Bidang Pembinaan Prestasi KONI Sumsel, Djumadin Syapril, di Palembang, Sabtu, mengatakan bahwa pihaknya sangat prihatin atas meninggalnya petinju tersebut yang dilaporkan menggantung diri karena masalah keluarga.

Pada Februari 2007, mantan petinju Sumsel lainnya, Rachman Kili-kili juga meninggal akibat gantung diri.

Namun, lanjut dia, meninggalnya mantan petinju itu karena masalah pribadi sehingga pihaknya hanya bisa merasa turut prihatin.

Sadiman semasa hidupnya merupakan petinju kelas layang ringan pada tahun 1980-an yang pernah berkiprah di tinju amatir, dan kemudian terjun ke tinju profesional. Dia pernah meraih medali emas pada ajang nasional di Jakarta.

Setelah tidak lagi bertinju, Sadiman dililit masalah keluarga dan pekerjaan serta terlibat pertikaian fisik dengan tetangganya, hingga membawanya melakukan gantung diri itu.

Menurut Djumadin, selama ini bagi para atlet di daerahnya terus dilakukan pembinaan yang dilaksanakan KONI, antara lain bagi atlet yang telah memiliki prestasi, sehingga pihaknya turut berduka cita atas meninggalnya mantan petinju Sumsel itu pula.

Dia menyebutkan, program utama KONI Sumsel, yakni membina atlet berprestasi yang diharapkan bisa diperhitungkan saat tampil dalam berbagai kejuaraan.

Bagi atlet pemula akan dibina di klub atau cabang olahraga masing-masing termasuk di sekolah, kata dia.

Namun, sejumlah pihak juga menyayangkan masih kurang perhatian terhadap para mantan atlet yang tidak lagi aktif dan tidak berprestasi lagi, terutama nasib mereka yang tidak memiliki pekerjaan tetap pada masa tuanya.
(T.U005/B014/P003)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010