Jakarta (ANTARA) - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk membukukan pertumbuhan laba bersih pada kuartal III 2020 39,72 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp1,12 triliun dari Rp801 miliar pada kuartal yang sama tahun lalu.

Direktur Utama Bank BTN Pahala Nugraha Mansury mengatakan, berbagai langkah penguatan yang telah dilakukan oleh perseroan mulai menunjukkan hasil positif. Bank BTN telah melakukan penguatan di sisi kualitas aset, likuiditas, permodalan, bisnis, hingga langkah efisiensi.

"Di tengah tekanan akibat pandemi, kenaikan laba bersih Bank BTN menjadi bukti strategi yang kami lakukan berada pada jalur yang tepat. Hingga akhir tahun nanti, kami optimistis target laba bersih akan tercapai," ujar Pahala dalam acara Paparan Kinerja Bank BTN Kuartal III/2020 di Jakarta, Kamis.

Baca juga: BTN sebut posisi likuiditas kuat didukung pertumbuhan positif DPK

Laporan keuangan emiten bersandi saham BBTN tersebut menunjukkan laba bersih perseroan ditopang oleh penurunan beban bunga dan efisiensi. Beban bunga BTN tercatat turun 3,49 persen (yoy) menjadi Rp11,95 triliun per kuartal III 2020.

Penurunan beban bunga tersebut ditopang oleh aksi korporasi dalam pemangkasan dana mahal. Pemangkasan tersebut mampu menekan biaya dana atau Cost of Fund (CoF) hingga 70 basis poin (bps) sejak akhir 2019. Strategi efisiensi yang dilakukan Bank BTN juga sukses menekan angka Cost to Income Ratio (CIR). Pada September 2020, CIR BTN turun 141 bps dari 57,13 persen pada September 2019 menjadi 55,72 persen.

Di samping sukses mencatatkan penurunan beban bunga dan meningkatkan efisiensi, perseroan tetap mencatatkan kenaikan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK). Bank BTN mencatatkan DPK naik 18,66 persen (yoy) dari Rp230,35 triliun per kuartal III 2019 menjadi Rp273,33 triliun di periode yang sama tahun ini.

Kenaikan DPK tersebut juga ikut menekan Loan to Deposit Ratio (LDR) ke level 93,26 persen di kuartal III 2020. Perolehan positif DPK juga memperkuat Liquidity Coverage Ratio (LCR) perseroan di level 178,4 persen per kuartal III 2020 atau naik dari LCR di kuartal III 2019 sebesar 131,12 persen.

Baca juga: Dirut BTN yakini UU Cipta Kerja berdampak positif bagi perbankan

Sementara itu, Bank BTN juga mencatat peningkatan permodalan perseroan. Capital Adequacy Ratio (CAR) perseroan tercatat sebesar 18,95 persen pada September 2020, naik dari 16,88 persen pada bulan yang sama tahun lalu.

"Peningkatan itu juga turut membuka ruang gerak yang lebih luas bagi Bank BTN untuk melakukan fungsi intermediasinya," kata Pahala.

Di samping itu, BBTN pada kuartal III 2020 telah menyalurkan kredit dan pembiayaan senilai Rp254,91 triliun. Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi terpantau menjadi penopang utama penyaluran kredit BBTN. Per kuartal III 2020, BBTN telah memberikan KPR Subsidi senilai Rp116,32 triliun atau naik 4,19 persen (yoy) dari Rp111,64 triliun.

Bank BTN juga telah menyalurkan KPR nonsubsidi senilai Rp80,18 triliun per kuartal III 2020. Dengan nilai tersebut, perseroan secara total telah menyalurkan KPR sebesar Rp196,51 triliun atau naik 1,39 persen (yoy) dari Rp193,8 triliun di kuartal III 2019.

Dengan demikian, Bank BTN mencatat telah menyalurkan kredit dan pembiayaan di segmen perumahan sebesar Rp231,34 triliun per kuartal III 2020. Pada segmen kredit non-perumahan, Bank BTN mencatatkan pemberian kredit senilai Rp23,57 triliun per kuartal III 2020. Dengan kinerja tersebut, BBTN mencatatkan posisi aset sebesar Rp356,97 triliun atau naik 12,89 persen (yoy) dari Rp316,21 triliun pada kuartal III 2019.

Pahala juga menjelaskan pada kuartal III/2020, Bank BTN tetap mampu menjaga kualitas aset. Meski tekanan akibat pandemi belum mereda, perseroan berhasil menurunkan rasio kredit bermasalah (Non-performing Loan/NPL) net di level 2,26 persen dari posisi pada bulan yang sama tahun sebelumnya yang berada pada level 2,33 persen.

Sejalan dengan komitmen perseroan meningkatkan kualitas aset, Bank BTN juga terus memupuk coverage ratio. Per September 2020, BTN mencatatkan coverage ratio di level 111,36 persen atau melesat dari 52,67 persen di bulan yang sama tahun lalu.

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020