Kurikulum Pelatihan 3 in 1 dibuat spesifik pada keterampilan tertentu dan harus selaras dengan kebutuhan industri
Jakarta (ANTARA) - Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyelenggarakan Pelatihan 3 in 1 (Pelatihan, Sertifikasi Kompetensi dan Penempatan Kerja) sebagai wujud nyata peran serta pemerintah dalam usaha untuk menekan angka pengangguran dan meningkatkan daya serap tenaga kerja industri di masa pandemi COVID-19.

Melalui pelatihan ini, peserta tidak hanya diberikan kompetensi teknis untuk mengembangkan kemampuan kognitif terkait aspek pengetahuan dan keterampilan saja, tetapi juga kemampuan berkomunikasi dan bekerjasama dengan sesama individu atau kelompok lain sebagai bekal sikap kerja.

“Kurikulum Pelatihan 3 in 1 dibuat spesifik pada keterampilan tertentu dan harus selaras dengan kebutuhan industri,” kata Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Achmad Sigit Dwiwahjono lewat keterangan resmi di Jakarta, Jumat.

Pelaksanaan pelatihan 3 in 1 yang pembukaannya dilaksanakan pada hari ini terbilang istimewa, karena dilakukan secara serentak oleh tujuh Balai Diklat Industri dan diikuti oleh berbagai sektor industri dari berbagai wilayah di seluruh Indonesia.

Baca juga: Balai Diklat Industri Kemenperin gelar program inkubator bisnis

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Eko SA Cahyanto menyampaikan bahwa pelatihan itu merupakan kali ketiga di tahun ini, yaitu sebelumnya dilaksanakan tanggal 25 Agustus 2020 dan tanggal 10 September 2020 yang diikuti oleh seluruh BDI di lingkungan Kementerian Perindustrian.

Eko menyampaikan dalam melaksanakan diklat tersebut para perusahaan industri atau mitra industri telah memiliki Izin Operasional Mobilitas Kegiatan Industri (IOMKI).

Selain mempunyai ijin dan persyaratan pelaksanaan diklat ini juga diwajibkan menerapkan Protokol Kesehatan baik di dalam pelaksanaan diklat maupun di luar diklat dan dipantau secara kontinyu hingga berakhirnya pelaksanaan pelatihan.

Eko memaparkan penyelenggaraan pelatihan 3 in 1 saat ini diikuti sebanyak 1602 orang peserta dengan berbagai jenis pelatihan, terdiri dari BDI Medan sebanyak 190 orang untuk pelatihan operator mesin dan peralatan produksi pabrik kelapa sawit dan operator produksi olahan makanan dan keamanan pangan.

Baca juga: Menperin: Revolusi Industri 4.0 tuntut SDM industri cepat beradaptasi

Kemudian BDI Padang sebanyak 130 orang untuk pelatihan pembuatan hiasan busana dengan mesin border manual dan pembuatan hiasan busana dengan alat jahit tangan.

Lalu BDI Jakarta sebanyak 250 orang untuk pelatihan operator garmen dan batik. Selanjutnya, BDI Yogyakarta sebanyak 444 orang untuk pelatihan jahit upper alas kaki dan assembling alas kaki.

Lalu BDI Surabaya sebanyak 251 orang untuk pelatihan operator, supervisor dan quality control garmen serta fiber optik. BDI Denpasar sebanyak 117 orang untuk pelatihan animasi.

Terakhir BDI Makassar sebanyak 220 orang untuk pelatihan desain kemasan produk pangan dan aneka olahan berbasis rumput laut.

Baca juga: Cetak SDM industri animasi, Kemenperin kembali gelar diklat

“Tujuan dari pelaksanaan pelatihan ini adalah untuk memberikan bekal pengetahuan, keterampilan serta sikap kerja calon tenaga kerja dan menyiapkan tenaga kerja kompeten serta memiliki daya saing,” ungkap Eko.

Disampaikan pula, sebagai tindak lanjut atas kegiatan pelatihan dimaksud, dalam hal untuk memonitor dan mengevaluasi efektivitas kegiatan pelatihan yang dilaksanakan di industri, BPSDMI juga telah melakukan kunjungan ke industri di antaranya pada 24 September 2020 di PT Kreasi Garmen untuk diklat operator garmen yang berlokasi di Cirebon, Jawa Barat.

Kemudian PT Sumber Masanda Jaya serta PT. Tah Sung Hung, untuk diklat alas kaki yang keduanya berlokasi di Brebes, Jawa Tengah. Selain itu, pada tanggal 15 Oktober 2020 ke PT Nokha Internasional Group.

Baca juga: Menperin beri motivasi peserta diklat IKM di Makassar

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020