Nanti ada jalinan kerja sama antarperpustakaan dan masing-masing bisa berbagi. Kerja sama yang saling menguntungkan. Perguruan tinggi dan mahasiswa bisa memanfaatkan koleksi buku di Perpustakaan MPR
Jakarta (ANTARA) - Perpustakaan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI menjalin kerja sama dalam tata kelola perpustakaan meliputi pertukaran informasi dan publikasi dengan Universitas Kuningan (Uniku).

Dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat, Kepala Biro Humas MPR Siti Fauziah mengatakan kerja sama itu merupakan bentuk kolaborasi antara Perpustakaan MPR dan Perpustakaan Uniku.

"Nanti ada jalinan kerja sama antarperpustakaan dan masing-masing bisa berbagi. Kerja sama yang saling menguntungkan. Perguruan tinggi dan mahasiswa bisa memanfaatkan koleksi buku di Perpustakaan MPR," ujarnya.

Sebagai langkah awal, kerja sama itu diwujudkan dalam bentuk kegiatan Pustaka Akademik, yakni kegiatan bedah buku berupa karya ilmiah atau tesis dari mahasiswa Universitas Kuningan bertema "Hak Angket Dalam Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia (Studi Hak Angket DPR terhadap KPK)" dengan pembicara Wakil Dekan I FH Uniku Suwari Akhmaddhian.

Baca juga: MPR jalin kerja sama pendidikan dengan UNPAD

Baca juga: MPR-UI sepakat kerja sama bidang riset dan kajian


Siti Fauziah menuturkan MPR berencana terus menjalin kerja sama dengan perpustakaan di berbagai kampus di Indonesia dan tidak berhenti dengan Universitas Kuningan dan sebelumnya dengan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) pada awal September 2020.

"Untuk kerja sama dengan perguruan tinggi di Indonesia, kami melihat karya tulis atau tesis yang berhubungan dengan konstitusi untuk bedah Pustaka Akademik," kata dia.

Menurut Siti Fauziah, melalui kegiatan Pustaka Akademik, MPR ingin memperkenalkan Perpustakaan MPR yang memiliki koleksi lengkap kepada mahasiswa.

Sejumlah buku disebutnya bahkan tidak dijual umum, misalnya buku rangkuman Risalah Sidang-Sidang Amandemen UUD 1945 yang berlangsung pada 1999 hingga 2002. Menurut dia, buku-buku yang berisi risalah amandemen pertama hingga amandemen keempat itu banyak dicari mahasiswa, khususnya mahasiswa fakultas hukum.

Sementara itu Rektor Uniku Dikdik Harjadi mengapresiasi kerja sama dengan MPR dan menilai kerja sama itu akan membuka peluang produk-produk atau publikasi MPR disebarluaskan di perguruan tinggi.

"Kehadiran MPR bisa saling bersinergi dengan Perpustakaan Uniku sehingga produk dan publikasi MPR bisa diketahui para mahasiswa dan akademisi di Uniku," ujar dia.

Menurut Dikdik Harjadi, kerja sama itu dapat ditindaklanjuti dengan program-program yang lebih konkret misalnya untuk memudahkan mahasiswa dan dosen mengakses koleksi buku di Perpustakaan MPR sebagai bahan referensi yang berkaitan dengan ketatanegaraan.

Baca juga: Pustaka Akademik awali kerja sama MPR-UM bidang perpustakaan

Baca juga: MPR harapkan pembangunan perpustakaan DPR efisien

Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2020