Tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting mengalahkan Shesar Hiren Rhustavito dengan skor 21-23, 21-10, 21-14 pada ajang Simulasi Piala Thomas-Uber 2020 yang digelar di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (2/9/2020). (Tim PBSI)
Simulasi Piala Thomas dan Uber

Hingga September, pandemi virus corona belum juga mereda. Padahal hanya tinggal satu bulan lagi menuju kejuaraan Piala Thomas dan Uber yang dijadwalkan pada 3-11 Oktober 2020 di Aarhus, Denmark.

Berdasarkan hasil undian yang dilakukan oleh BWF, tim bulu tangkis putra Indonesia menempati Grup A bersama dengan Malaysia, Belanda dan Inggris. Sedangkan Tim Uber Indonesia berada di Grup B bersama Korea, Malaysia dan Australia.

Jika dilihat dari materi pemain, menurut Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti, tim ThomasIndonesia lebih berpeluang besar untuk menjadi juara grup dari pada tim Uber. Bahkan, bisa saja memboyong Piala Thomas ke tanah air.

Guna mewujudkan harapan tersebut, PBSI terus memotivasi para atlet agar semangat berlatih dan mempersiapkan diri, baik secara fisik maupun mental, sambil tetap menjaga daya tahan tubuh supaya tidak tertular wabah COVID-19.

Tak hanya itu, PBSI juga menggelar ajang Simulasi Piala Thomas dan Uber 2020 di Pelatnas Cipayung untuk lebih mematangkan persiapan tim Merah Putih. Simulasi Piala Thomas berlangsung 1-3 September 2020, sedangkan simulasi Piala Uber pada 8-10 September 2020.

Baca juga: PBSI siap gelar simulasi Piala Thomas-Uber dengan protokol kesehatan

Meskipun hanya simulasi, namun ajang tersebut tetap digelar dengan menggunakan format Piala Thomas dan Uber yang asli.

Tim Thomas dan tim Uber masing-masing dibagi menjadi empat grup. Dalam satu grup terdapat tujuh pemain yang terdiri dari tiga pemain tunggal dan dua pasang pemain ganda, serta didampingi pelatih tunggal dan pelatih ganda.

Ke-empat grup itu saling bertarung untuk memperebutkan posisi teratas. Tim dengan nilai kemenangan terbanyak dinyatakan sebagai juara.

Dalam simulasi Piala Thomas, tim harimau keluar sebagai juara. Tim tersebut beranggotakan tiga tunggal putra JonatanChristie, Karono dan Bobby Setiabudhi, serta dua ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan PramudyaKusumawardhana/Yeremi Erich Yoche Rambitan.

Sementara itu, tim garuda yang terdiri dari Gregoria Mariska Tunjung, Stephanie Widjaja dan Aisyah Sativa Fatetani, serta pasangan Febby Valencia Dwijayanti Gani/Yulfira Barkah dan Jessita Putri Miantoro/Lanny Tria Mayasari sukses menjuarai Simulasi Piala Uber.

Sayangnya pada pertengahan September, melihat kondisi pandemi COVID-19 yang masih belum mereda di banyak negara, BWF mengambil keputusan untuk menunda penyelenggaraan Piala Thomas dan Uber 2020 hingga 2021 mendatang demi kesehatan dan keselamatan bersama.

Baca juga: Piala Thomas & Uber 2020 resmi ditunda
Baca juga: Badminton Asia bantah tuduhan pangkal penundaan Piala Thomas & Uber


Mendengar pengumuman tersebut, segala usaha, latihan dan kerja keras yang sudah dilakukan oleh para atlet terasa sia-sia. Tak ada yang bisa dilakukan selain menerima keputusan itu dengan lapang dada.

Kalau saja pandemi sudah mereda dan kejuaraan itu tetap digelar sesuai jadwal, mungkin kita bisa membawa pulang Piala Thomas ke tanah air. Apalagi tim putra Indonesia menjadi unggulan pertama.

Namun jika kita melihat dari sudut pandang yang berbeda, mungkin penundaan tersebut justru membawa hikmah bagi tim Garuda sehingga mempunyai waktu lebih banyak untuk memantapkan persiapan guna mencapai hasil yang diharapkan dalam ajang Piala Thomas dan Uber tahun depan, seperti kutipan pidato Presiden Joko Widodo pada peringatan Hari Olahraga Nasional 9 September lalu.

“Akibat pandemi COVID-19, berbagai kompetisi olahraga nasional dan internasional harus ditiadakan, dijadwal ulang. Tentu saja ini kurang menguntungkan bagi dunia olahraga kita. Tetapi kondisi ini memberikan kesempatan kepada kita untuk melakukan rebooting, untuk melakukan restart dan merancang ulang ekosistem olahraga nasional kita secara besar-besaran demi kemajuan dunia olahraga kita,” ucap Jokowi.

Baca juga: Presiden : Pandemi beri peluang untuk "rebooting" olahraga nasional

Jadwal Piala Thomas dan Uber 2021 mendatang belum ditentukan. Jadi, masih ada waktu untuk tim Indonesia berlatih sekaligus memoles penampilan, yang penting jangan sampai motivasi dan semangat dalam diri itu hilang di tengah jalan.

Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2020