Jadi prinsip 'hubbul wathon minal iman' yang selama ini menjadi ciri khas pada umumnya pondok-pondok pesantren yang ada di Jawa Timur dan indonesia ini dapat terus kita gelorakan kepada generasi muda kita
Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Boy Rafli Amar melaksanakan kunjungan kerja dan silaturahim kebangsaan ke sejumlah pondok pesantren di Jawa Timur untuk memperkuat sinergi dalam menanggulangi radikalisme dan terorisme.

Ia berharap pondok pesantren terus menggelorakan hubbul wathon minal iman (cinta tanah air bagian dari iman) yang merupakan ciri khas pondok-pondok pesantren, katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.

"Jadi prinsip hubbul wathon minal iman yang selama ini menjadi ciri khas pada umumnya pondok-pondok pesantren yang ada di Jawa Timur dan indonesia ini dapat terus kita gelorakan kepada generasi muda kita," ujar Boy Rafli.

Rangkaian kunjungan dan silaturahim kebangsaan ke Ponpes di Jawa Timur dilaksanakan di Jombang dan Pasuruan, Sabtu (24/10). Untuk di Jombang ia mengunjungi Ponpes Tebuireng dan Ponpes Bahrul Ulum, sedangkan untuk di Pasuruan pihaknya mengunjungi Ponpes Al-Ikhlas, Ponpes Nurul Karomah dan Ponpes Sidogiri.

Boy menyampaikan silaturahim ini adalah bagian dari upaya BNPT untuk menjalin sinergitas dengan para alim ulama. Ia berharap Ponpes dapat menjadi tempat pendidikan bagi generasi muda untuk melakukan upaya peningkatan dan keseimbangan antara nilai-nilai keagamaan.

Baca juga: Kepala BNPT: Masjid jadi benteng pertahanan dari radikalisme

Baca juga: Kepala BNPT komitmen masalah terorisme dengan memperkuat pencegahan


"Kita berharap mereka tetap memiliki semangat cinta kepada tanah airnya. Karena pondok adalah tempat mengajarkan membangun ukhuwah islamiyah, ukhuwah basyariyah, dan ukhuwah wathoniyah,” tutur Boy.

Mantan Kapolda Papua ini menyampaikan bahwa BNPT sangat berkepentingan dengan silaturahim ke Ponpes karena pihaknya ingin agar ponpes memiliki ketahanan yang baik di dalam menyikapi adanya paham-paham radikalisme dan intoleran.

"Karena terkadang paham-paham tersebut mungkin juga masuk kepada peserta didik di kalangan pondok pesantren," ucap-nya.

Ia berharap semoga sinergi antara BNPT dengan Ponpes ini dapat semakin memudahkan bagi tokoh-tokoh pendidikan yang ada di Ponpes ke depannya untuk menjadi mitra BNPT dalam rangka penanggulangan terorisme.

Dalam kesempatan tersebut Pengasuh Ponpes Nurul Karomah di Rejoso Pasuruan KH Syafi atau yang akrab disapa Gus Syafi menyampaikan apresiasi-nya atas kunjungan Kepala BNPT. Ia juga setuju dengan Kepala BNPT bahwa ponpes dapat menjadi mitra potensial bagi BNPT ke depan.

"Apalagi di era sekarang ini itu ukhuwah basyariyah persaudaraan antarmanusia, lalu ukhuwah wathoniyah persaudaraan cinta tanah air, lalu ukhuwah islamiyah persaudaaran islam itu sangat kita butuhkan untuk meredam gejolak akhir-akhir ini terutama gejolak radikalisme di pondok pesantren," tutur Gus Syafi.

Selama kunjungan silaturahmi di Ponpes di Jatim ini, Kepala BNPT didampingi Sekretaris Utama (Sestama) BNPT Mayjen TNI Untung Budiharto, Deputi I Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT Mayjen TNI Hendri Paruhuman Lubis, Kepala Biro Umum (Karoum) BNPT Marsma TNI Fanfan Infansyah dan Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Pol. R. Ahmad Nurwakhid.

Baca juga: Kepala BNPT: Peran ulama cegah radikalisme terorisme sangat besar

Baca juga: BNPT: Komunikasi dengan ulama cegah paham terorisme pada generasi muda


Pewarta: M Arief Iskandar
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2020