Jakarta (ANTARA News) - "Ini berbeda dengan film lain karena gabungan beberapa unsur dari percintaan, religi, dan lagu," kata Erna Pelita tentang film yang diproduserinya, "Dawai Dua Asmara" yang dibintangi Rhido Irama, Cathy Sharon, dan Delon.

"Saya bertanggungjawab adegan per adegan dalam film ini tidak boleh menyesatkan penonton dan itu adalah syarat utamanya." Nah, kalau yang ini keluar dari mulut Si Raja Dangdut, Rhoma Irama.

"Dawai Dua Asmara" yang juga dibintangi "Bang Haji", sapaan akrab Rhoma Irama, mengisahkan pertempuran cinta remaja antara Delon dan Ridho dalam merebut hati Thufa (Cathy). Film ini akan dirilis September nanti.

Bergenre drama musikal, film ini merampungkan skenarionya Februari tahun lalu dan "casting" para pemerannya April tahun lalu juga, 2009. Risetnya tergolong serius, empat tahun! Sejak 2006.

Rhoma tidak ingin main-main dalam film perdananya setelah bertahun-tahun absen dari layar lebar. Dia menjamin ada muatan moral dalam film yang dikerjakan rumah produksi RK 23 ini.

"Film dan musik harus memesankan kehidupan bermasyarakat yang bermoral dan berakhlakul karimah," katanya di hari pertama syuting "Dawai Dua Asmara" di Mediterania Golf Cluster, Sentul, Bogor.

Rencananya, pengambilan gambar untuk film ini akan menghabiskan waktu 24 hari, dengan seting tempat sekitar Jakarta saja. Sayang, tak ada yang berbicara mengenai berapa dana akan dikeluarkan untuk film musikal dangdut ini.

Di film ini, Bang Haji akan beradu akting dengan anak kandungnya sendiri, Ridho Rhoma.

Bang Haji mengaku tidak memiliki cukup persiapan untuk menghayati peran dalam film ini karena di "Dawai Dua Asamara" ini dia memang memerankan dirinya sendiri.

"Tak seperti tokoh fiktif Rhoma yang sering terlihat di media TV. Saya berbicara, berjalan dan bergaya seperti Rhoma. tidak ada yang diubah," katanya memberi alasan.

Ada kejutan-kejutan kecil di film ini, salah satunya rilis lagu-lagu dangdut terbaru baik dari Bang Haji, maupun dari sang anak tersayang Ridho Rhoma.

"Persiapan kami matang, didukung kru film, pemain dan sutradara yang profesional dan pengalaman, sehingga film ini akan mampu bersaing dengan film lainnya," kata Erna.

AntaraNews bertanya, mengapa harus dangdut? Erna menjawab, dangdut adalah lagu asli Indonesia, "Bisa dibilang ikon Indonesia."

Lalu, mengapa membawa-bawa nama Rhoma?

"Jika Anda mengangkat tema dangdut, maka Anda tidak akan melepaskan ikon Sang Raja Dangdut sendiri, Rhoma Irama," tukasnya.

Dua melanjutkan, "Ada seorang mahasiswa Australia yang telah melakukan riset dangdut dan kesimpulan penelitiannya 'jika kamu mau tahu Indonesia maka dangdut adalah jawabannya."

Mungkin untuk alasan ini, film itu menghadirkan sosok remaja Australia itu, dan diperankan juga dari orang asli Australia, namanya Emily Graham. Emily iberasal dari Queensland, Australia dan mengidolakan Blake Lively.

"Ini sebuah tantangan tersendiri karena saya yang berumur 14 harus memerankan mahasiswi berusia 18 yang jauh di atas saya. Ini film pertama saya dan saya tidak akan menyianyiakannya," kata Emily.

Sementara Cathy Sharon berhasrat menumpahkan fokusnya untuk bermain total dalam film ini.

"Setiap pagi saya latihan ice skating di salah satu mal di Jakarta," katanya.

Salah satu adegan dalam film itu memang akan menampilkan Cathy dan Ridho bermain ice skating bareng.

Dan Rhoma pun berharap, "Semoga film ini menyuguhkan tontonan yang penuh hiburan, yang asyik tetapi tidak macam-macam." Buktinya? Tunggu September nanti. (*)

editor: jafar sidik

Oleh Adam Rizal
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010