Solo (ANTARA News) - Kepolisian Kota Besar (Poltabes) Surakarta membentuk tim khusus untuk mengejar sendikat pengedar uang palsu yang diduga bakal santer mendekati pemilihan umum kepala daerah (pemilukada) di wilayah ini.

Kapala Poltabes Surakarta Kombes Pol Joko Irwanto melalui Kepala Satuan Reskrim Kompol Susilo Utomo di Solo, Jateng, Sabtu, menjelaskan bahwa tim khusus telah dibentuk untuk menangani kasus tersebut.

Menurut Susilo Utomo, dari penangkapan dua tersangka--Irwansyah (38) warga Cimahi, Bogor, Jawa barat, dan Juman (39) warga Bekasi di kawasan Terminal Tirtonadi Solo, pada hari Selasa (30/3)--polisi juga menyita uang palsu senilai Rp1 miliar lebih sebagai barang bukti.

"Jumlah itu mengindikasikan kedua pelaku merupakan anggota sindikat kelas kakap," katanya.

Tim khusus tersebut, kata dia, bakal diberi kewenangan untuk melakukan penyelidikan di beberapa wilayah di Surakarta karena jaringan pengedar uang palsu tersebut diduga memiliki pos atau lokasi di masing-masing wilayah.

Tim yang dibentuk selain dari anggota reserse, juga dari unit korwas dan beberapa anggota intel Poltabes Surakarta. "Jumlah personel terus dievaluasi dan mereka sudah mulai bergerak," ujarnya.

Kepala Satuan Reskrim menyebut beberapa lokasi yang akan menjadi sasaran penyelidikan, di antaranya di sejumlah lokasi penukaran uang dan beberapa tempat yang kerap dijadikan lokasi transaksi penukaran uang palsu.

Oleh karena itu, dia berharap tim tidak hanya membongkar jaringan pengedar, tetapi otak pembuatan uang palsu juga harus tertangkap.

"Kami punya dugaan uang palsu akan beredar di tengah masyarakat menjelang pelaksanaan Pemilukada Surakarta," katanya.

Menurut dia, pihaknya masih mengembangkan terhadap dua tersangka pengedar uang palsu tersebut dengan pemeriksaan intensif.

"Kami telah dapat titik terang sebagai modal mengungkap sindikat pengedar uang palsu itu," katanya menegaskan.

(U.KR-BDM/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010