Bogor (ANTARA News) - Pemerintah Kota Bogor menyatakan Pulo Geulis layak dijadikan Desa Wisata.

Kelayakan ini menurut Kepala Bidang Perumahan dan Pemukiman Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) Kota Bogor Maman Abdurahman karena di kawasan Pulo Gelis memiliki daya tarik wisata salah satunya di sana terdapat Vihara Mahabrahma yang dibangun pada abad ke-18 yang diyakini sebagai kelenteng pertama di Bogor.

"Pulo Geulis layak dijadikan Desa Wisata, karena di sana banyak daya tarik wisata, salah satunya keberadaan Vihara Mahabrahma, oleh karena itu kita berencana mengubahnya," ujar Maman pada pertemuan antara tim Kementerian Perumahan Rakyat dan DCKTR, di Bogor, Senin.

Sebulan yang lalu, Pemkot Bogor mewacanakan akan menata ulang pembangunan di Kota Bogor, salah satunya adalah mengubah Pulo Geulis menjadi Desa Wisata.

Wacana tersebut terus digodok, saat ini DCKTR bersama-sama Kementria Perumahan Rakyat telah memulai rencana penataan tersebut.

Dalam pertemuan tersebut, Maman menguraikan skenario penataan Pulo Geulis akan dibagi menjadi dua model penataan.

Model pertama kata Maman, adalah konsolidasi lahan pada lingkungan pemukiman yang paling krusial seperti bangunan padat, tidak beraturan, kondisi buruk.

Model kedua peningkatan kualitas bangunan pada lingkungan pemukiman yang relatif tertata.

"Kita tetap akan mempertahankan dan meningkatkan kualitas jaringan jalan lingkungan yang sudah ada," jelas Maman.

Jalan-jalan tersebut menghubungkan bagian utara-selatan kawasan dan menciptakan ruang publik baru berupa square maupun linier space dalam bentuk pedestrian environment dalam taman sebagai market place pada bagian kawasan yang akan ditata.

Rencana ini nantinya tidak akan mengubah fungsi Pulo Geulis sebagai sentra perdagangan dan jasa yang dianggap bernilai strategis.

Mengingat masyarakat yang tinggal di daerah Pulo Geulis rata-rata adalah pedagang dan penjual jasa.

"Yang jelas, wilayah hijau yang terletak 15 meter dari bibir sungai harus bebas dari segala bentuk bangunan fisik," ucap Maman.

Maman menyampaikan, relokasi akan dilakukan pada pemukiman penduduk yang berada pada wilayah hijau.

Pulo Geulis merupakan Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung yang sangat padat penduduk.

Di Pulo Geulis, terdapat 261 Kepala Keluarga (KK), (RT 04 & 05), yang berada di tanah sewa Pemda. Sedangkan di RT 01, 02, 03 berjumlah 374 KK.

Pulo Geulis terletak di Kelurahan Babakan Pasar, Kecamatan Bogor Tengah, sebenarnya adalah nama sebuah pulau kecil di tengah Sungai Ciliwung di kota Bogor, tepatnya di sebelah selatan Kebun Raya Bogor. Posisi pulau ini masuk ke dalam, secara geografis bila ingin ke Pulo Geulis dapat dicapai dengan berjalan kaki melewati jembatan-jembatan yang menghubungkannya dengan tepian Sungai Ciliwung di sebelah barat (lingkungan Jalan Roda) dan sebelah timur (Jalan Riau).

Jalan Riau ini berada tidak jauh di sebelah barat Terminal Bus Baranangsiang.

Sebenarnya Pulo Geulis bukanlah pulau yang sebenarnya. Tetapi karena aliran Sungai Ciliwung terbelah dan kemudian menyatu kembali tepat sebelum Kebun Raya Bogor maka Pulo Geulis tampak seperti pulau.

Nama Pulo Geulis berarti pulau yang cantik (geulis = cantik). Sebelumnya pada masa dahulu pulau ini dikenal sebagai Pulau Parakan Baranangsiang. Namun ada pula yang menyebutnya `Rawa Bangke`. (LR/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010