Denpasar (ANTARA News) - Kepala Fungsi Penerangan, Sosial dan Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Lima, Peru, Yogi Istadi, menyatakan bahwa perwakilan Indonesia tengah menyelenggarakan pameran batik karya perancang batik Apip Shakur di Quito, Ekuador.

"Selain batik juga dipamerkan kain tenun tradisional kita. Keduanya dilaksanakan di ruang St Moritz, Hotel Swiss. Selain pameran, juga dilakukan pengenalan pembuatan batik kepada para pengunjung," katanya kepada ANTARA News di Denpasar dari Lima, Senin pagi.

Istadi menyatakan, kesempatan penyelenggaraan pameran batik dan kain tenun tradisional itu dilaksanakan sejalan dengan kunjungan Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri, Retno L Marsudi ke negara itu.

"Beliau berada di sini untuk melaksanakan pertemuan pertama Konsultasi Bilateral dan Sidang Komisi Bersama antara Indonesia dan Ekuador di Quito. Duta Besar Indonesia untuk Bolivia, Yosef B Fernandez juga mengikuti rangkaian acara itu. Kami membawa batik ke sini karena banyak sekali kekayaan budaya nasional yang bisa digali dari batik ini," katanya.

Dalam pengenalan proses pembuatan batik itu, Shakur dibantu asistennya Hendra Kuswara. Menurut Istadi, para peserta pengenalan proses pembuatan batik yang di antaranya adalah mahasiswa Universitas Katolik Ekuador itu sangat antusias mengikuti mata acara pada 5 April tersebut.

Selain rangkaian acara itu, kata Istadi, pada malam harinya digelar resepsi yang dihadiri oleh sejumlah pejabat Kementerian Luar Negeri Ekuador, anggota Kamar Dagang Quito, akademisi dan undangan lainnya.

"Dalam acara tersebut juga diselenggarakan peragaan busana Indonesia oleh delapan orang model asal Quito. Resepsi diramaikan tarian daerah Indonesia, yakni Tari Payung dan Tarian Piring yang dibawakan Clara Gultom dan Ena Dorregaray Perez dari Peru," katanya.

Menurut Istadi, rangkaian acara itu merupakan kelanjutan dari kesepakatan Indonesia dengan Ekuador beberapa tahun lalu.

"Pada 2005 dan 2006 lalu telah dicapai sejumlah kesepakatan dalam bidang ekonomi dan budaya dengan Ekuador. Walau masih Pertemuan di tingkat pejabat tinggi kedua negara akan digelar di Quito, dalam waktu dekat untuk menyusun kerangka teknik kerja sama itu," katanya.

Menurut agenda yang telah disusun, akan dibahas tiga materi utama pembicaraan, yaitu di bidang politik, kerja sama bilateral, dan perdagangan serta investasi.

"Di bidang kerja sama ini dibahas kemungkinan pengembangan kerja sama aeronotika, perlindungan kekayaan budaya, dan beberapa yang lain," katanya.
(T.A037/R014/P003)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010