Saya berdoa bisa selalu bersatu selamanya bersama
Jakarta (ANTARA) - Solois Isyana Sarasvati membawakan lagu terbaru "Unlock The Key" pada hari pertama Prambanan Jazz 2020 di kompleks Candi Prambanan, Yogyakarta, Sabtu.

"Saya senang bisa berkarya lagi, semoga bisa menemani kalian yang butuh semangat," kata Isyana di kompleks Candi Prambanan, Yogyakarta.

Lagu tersebut merupakan rilisan dari label rekaman Redrose Records yang baru dia buat.

Isyana juga menyanyikan beberapa lagu dari album "Lexicon" yang diluncurkan tahun lalu, di antaranya "Lexicon", "Sikap Duniawi", "Untuk Hati Yang Terluka", "Ragu Semesta" dan "Pendekar Cahaya" yang ia dedikasikan untuk sang suami.

Baca juga: Menparekraf apresiasi penyelenggaraan Prambanan Jazz 2020

Kepada penonton yang menyaksikannya secara virtual, Isyana mengisahkan "Pendekar Cahaya" adalah lagu yang dia ciptakan untuk suami. Liriknya mengisahkan perjalanan hidup mereka yang penuh lika-liku, namun akhirnya bisa bersatu dalam pernikahan.

Isyana dan sang suami, Rayhan Maditra, menjalin hubungan selama 12 tahun sebelum mengikat janji pernikahan pada 2 Februari 2020.

"Saya berdoa bisa selalu bersatu selamanya bersama," ujar Isyana dengan raut tersipu.

A post shared by #UNLOCKTHEKEY (@isyanasarasvati) on



Selain Isyana Sarasvati, Pusakata, Tompi, Tulus, Fourtwnty dan Joko in Berlin juga menemani malam minggu penonton Prambanan Jazz 2020 yang menyaksikan pertunjukan musik secara virtual, Sabtu.

Para musisi bergantian tampil di panggung musik dengan latar belakang candi Prambanan. Penampilan mereka di kompleks Candi Prambanan, Yogyakarta, disiarkan langsung untuk para pencinta musik.

Baca juga: Langit Sore buka gelaran Prambanan Jazz Online 2020

Band Joko in Berlin membuka hari pertama Prambanan Jazz 2020 dengan lagu-lagu "Pesawat Kertas", "Euphoria", "Senyap", "Senja" dan "Misanthropy" di panggung berlatar langit sore, candi Prambanan terlihat menjulang megah di belakang mereka.

"Kami senang karena ini pertama kali bisa main dengan situasi seperti ini, masih punya kesempatan," kata Joko in Berlin usai tampil.

Fourtwnty menemani penonton meninggalkan senja, tampil ketika langit mulai gelap, dan mendendangkan lagu "Realita", "Diam Diam Ku Bawa 1", "Zona Nyaman", "Nematomorpha" dan ditutup dengan "Fana Merah Jambu".

"Terima kasih Prambanan Jazz sudah kasih kita stage luar biasa dengan latar luar biasa, ini pertama kalinya kami main di halaman candi Prambanan," ujar Fourtwnty.

A post shared by is (@pusakata) on


Baca juga: Rio Febrian, Langit Sore, dan Frau meriahkan Prambanan Jazz Online

Suasana semakin syahdu dengan kehadiran Pusakata yang membawakan beberapa lagu familier untuk pendengar Payung Teduh, tapi diracik dengan gaya berbeda.

"Untuk Perempuan Yang Sedang di Pelukan", "Akad", "Berdua Saja", juga lagu Pusakata "Pejamkan Matamu" dan "Jalan Pulang".

Pusakata yang bernama asli Mohammad Istiqamah Djamad juga menyampaikan kata-kata penyemangat untuk orang-orang yang saat ini menghadapi situasi yang tak pernah disangka-sangka sebelumnya.

Di tengah segala keterbatasan gerak, di mana semua kini berjarak, Pusakata mengajak pendengar untuk sama-sama bersyukur atas hal baik yang selama ini dirasakan.

"Saya betul-betul rindu dengan kalian semua."

Prambanan Jazz digelar virtual dari kompleks Candi Prambanan, Yogyakarta pada 31 Oktober dan 1 November 2020. Besok, giliran penyanyi Admesh, Ardhito Pramono, The EveryDay Band, Nadin Amizah, Pamungkas, Sinten Remen dan Yura Yunita yang bakal tampil menghibur penonton secara virtual.

Baca juga: Frau bikin adem senja di Prambanan Jazz

Baca juga: Prambanan Jazz Online, konser outdoor pertama yang digelar virtual

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2020