Surabaya (ANTARA News) - Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) turut mendanai proyek Jalur Lintas Selatan (JLS) ruas Malang-Pacitan agar penyelesaiannya tepat waktu, yakni pada 2013.

"Saat ini tim dari ADB sedang melakukan studi kelayakan untuk mengetahui, apakah proyek tersebut layak dilanjutkan atau tidak," kata Joko Puwanto selaku pejabat pembuat komitmen Proyek JLS, di Surabaya, Rabu.

Dalam studi kelayakan tersebut, tim dari ADB mempertimbangkan beberapa hal, di antaranya kelayakan secara hukum, kelayakan secara ekonomi, penilaian kelayakan jadwal, dan kelayakan secara teknis.

Selain itu tim juga mengkaji potensi fisik, potensi pasar, kawasan kompetitor, aksesibilitas, dan analisis pembiayaan.

Setelah melakukan kegiatan tersebut, selanjutnya ADB baru menentukan berapa besaran dana yang dialokasikan untuk pembiayaan proyek JLS. Dana pembiayaan yang dialokasikan ADB semuanya mengacu pada hasil kajian dari berbagai aspek yang telah mereka lakukan.

"Pelaksana proyek hanya membantu memfasilitasi, meski nantinya juga sebagai pelaksana pembangunan dari dana alokasi tersebut," katanya.

Joko menambahkan, untuk merealisasikan target penyelesaian tersebut, pelaksana proyek melalui dana APBD jatim kini sedang membangun tiga jembatan di ruas Malang-Pacitan, yakni Jembatan Gayam di Kabupaten Blitar, Jembatan Purwodadi di Kabupaten Malang, dan Jembatan Damas di Kabupaten Trenggalek.

Sementara itu, untuk proyek APBN tahun ini hanya melanjutkan beberapa paket dari tahun 2009 yang tahap pembangunannya belum selesai.

Tahun 2010, APBD Jatim mengalokasikan dana sekitar Rp30 miliar. Dana tersebut sebagian besar dimanfaatkan untuk pembukaan lahan dan pembangunan sebagian ruas jalan. Dalam pembangunan jembatan, pelaksana proyek hanya mampu memanfaatkan dana tersebut untuk pembangunan tiang pancang utama jembatan, sedangkan badan jembatan dialokasikan tahun anggaran berikutnya.

Dibandingkan tahun 2009 yang dalam APBD alokasinya mencapai Rp38 miliar untuk pembangunan JLS, tahun 2010 hanya Rp30 miliar. Demikian halnya dengan APBN, pada 2009 dianggarkan Rp180 miliar untuk JLS, tahun ini hanya Rp100 miliar.

Hingga kini proyek tersebut terhambat pembebasan lahan hutan dibawah penguasaan Perum Perhutani karena masih menunggu kajian hukum, sedangkan lahan milik warga sudah mulai banyak yang dibebaskan dengan harga penawaran pemerintah.

JLS Jatim merupakan jalan baru di sepanjang pesisir pantai selatan Jawa Timur yang melintasi Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, Malang, Lumajang, Jember, dan Banyuwangi dengan panjang keseluruhan mencapai 634,11 kilometer. JLS Jatim merupakan bagian dari JLS Pulau Jawa yang telah dikerjakan sejak 2002.

Sejak pencanangan tahun 2002 oleh Presiden Megawati Sukarnoputri di Kabupaten Blitar, hingga saat ini total dana yang sudah terserap mencapai Rp561,4 miliar, meliputi APBN Rp209,615 miliar, APBD Jatim Rp263,192 miliar, dan APBD kabupaten yang dilintasi proyek itu senilai Rp88,620 miliar. (M038/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010