Jakarta (ANTARA) - Film animasi "Demon Slayer" menghidupkan kembali box office Jepang dengan melewati angka 150 juta dolar Amerika pada hari ke-17 penayangannya, demikian dilansir Variety.

Menurut data Aniplex, pada 31 Oktober hingga 1 November, "Demon Slayer" menghasilkan 24 juta dolar dari 1 juta tiket yang masuk sehingga total pendapatan kotor secara kumulatif sebesar 151 juta dolar.

"Demon Slayer" dirilis di 403 bioskop oleh Aniplex dan Toho pada 16 Oktober 2020. Film ini melewati tonggak sejarah 100 juta dolar hanya sepuluh hari setelah pembukaannya, rekor kecepatan baru untuk box office lokal.

Baca juga: Pengisi suara "Naruto" dan "Kimetsu no Yaiba" positif COVID-19

Baca juga: "Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba - Infinity Train" rilis Oktober 2020


38 bioskop Imax yang menangani film tersebut juga telah melaporkan angka yang fantastis, dengan 1,8 juta dolar pada akhir pekan ketiga, turun hanya 11 persen.

Ini adalah box office akhir pekan tertinggi keempat untuk Imax di pasar Jepang. Hasil kumulatif Imax untuk "Demon Slayer" sebesar 8,9 juta dolar berada di urutan kedua setelah "Bohemian Rhapsody" yang mendapat 13,4 juta dolar dalam waktu hampir empat bulan.

"Demon Slayer" diproduksi oleh Aniplex, Shueisha dan Ufotable. Film ini diadaptasi dari komik karya Gotoge Koyoharu tentang seorang anak laki-laki yang menjadi pembunuh iblis setelah keluarganya dibunuh dan saudara perempuannya diculik oleh setan.

Pertama kali muncul pada Februari 2016, komik tersebut saat ini telah beredar hampir 100 juta eksemplar dalam format paperback dan digital.

Komik ini juga menginspirasi anime TV yang tayang dari April hingga September 2019 di Jepang. Aniplex, yang sepenuhnya dimiliki oleh Sony Music Entertainment Japan, juga telah mendistribusikan serial ini di Netflix, Amazon, dan Hulu.

Film ini akan dirilis di Amerika Utara pada awal 2021, dengan distribusi Aniplex of America dan Funimation.

Baca juga: "Demon Slayer The Movie" raih 44 juta dolar dalam tiga hari

Baca juga: "Kimetsu no Yaiba: Mugen Train" tayang di Indonesia dan ASEAN 2021


Penerjemah: Maria Cicilia
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020