Bahkan ada literatur yang menyebutkan sampai 90 persen
Jakarta (ANTARA) - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Jakarta Selatan mengingatkan masyarakat tidak lengah menerapkan protokol kesehatan salah satunya penggunaan masker, menyusul menurunnya angka penambahan kasus positif COVID-19 di DKI Jakarta. 

"Tentu dalam mencegah terinfeksinya COVID-19 ini, masker memegang peranan sangat penting," kata Ketua IDI Kota Jakarta Selatan M Yadi Permana ketika dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu.

Yadi menyebutkan, masker dapat mengurangi penyebaran virus dari sisi penyebaran melalui tetesan kecil (droplet) yang berasal dari saat seseorang ketika berbicara, batuk ataupun bersin.

Menurut dia, langkah-langkah seperti memakai masker, menjauhi kerumunan (physical distancing) dan mencuci tangan atau dikenal dengan pesan 3M, efektif menurunkan tingkat penyebaran sampai 80 persen.

"Bahkan ada literatur yang menyebutkan sampai 90 persen. Jika itu kia bisa menjalankan dengan baik dan benar," kata Yadi yang juga Dokter Spesialis Bedah Tumor di Rumah Sakit Fatmawati.

Ia mengatakan dalam memakai masker untuk bisa efektif mencegah penularan harus dipakai dengan baik dan benar.

Pemakaian masker yang baik dan benar itu menurut definisi dari organisasi kesehatan dunia (WHO) terdapat dua jenis masker yang ada di masyarakat, yakni masker medis yang dipakai oleh tenaga kesehatan dan masker non medis atau masker kain untuk masyarakat biasa.

Masker yang direkomendasikan oleh WHO untuk kalangan biasa, lanjut dia, adalah masker kain minimal dua lapis.

Pemakaian masker kain dua lapis ini juga direkomendasikan untuk dipakai di luar ruangan tidak boleh lebih dari tiga-empat jam dan disarankan untuk langsung dicuci di hari itu juga.

Dalam hal ini, tenaga medis menyarankan pemakaian masker non medis ini hendaknya dua sampai tiga masker yang dibawa dalam sehari-hari bagi yang aktif di luar ruangan.

"Karena masker itu menjadi basah tentunya sudah tidak efektif lagi untuk menghambat dari penyebaran corona itu sendiri," kata Yadi.

Yadi menyarankan, setelah tiga jam masker yang basah karena aktivitas berbicara atau lainnya, kemudian diganti dengan masker yang baru dan kering.

Sementara masker bekas pakai setelah dilepas, lalu sebelum memakai masker baru hendaknya mencuci tangan terlebih dahulu.

"Masker bekas pakai disimpan di dalam kontak atau plastik yang bisa kita amankan sebelum nanti akhirnya dicuci," kata Yadi.
#satgascovid-19
#ingatpesanibupakaimasker

Baca juga: IDI sebut 3M harus tetap diterapkan meski ada vaksin COVID-19
Baca juga: Kenali beda jenis masker dan cara pakainya untuk cegah kena COVID-19

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2020