Sukabumi (ANTARA News) - Warga yang tergabung dalam Gerakan Moral Masyarakat Menggugat Chevron (GEMA MMC) dari Kecamatan Kalapanunggal dan Kabandungan, Sukabumi, masih beraksi mogok makan agar PT Chevron Geothermal Salak Ltd mengabulkan tuntutan warga.

Koordinator aksi, Dida Saeful Hidayat, di Sukabumi, Minggu, mengatakan, aksi mogok makan yang dilakukan sejumlah warga ini sudah berlangsung selama 11 hari sejak 31 Maret.

"Aksi mogok makan akan berlangsung sampai tanggal 17 April 2010 ," katanya.

Warga meminta sejumlah tuntutan yang sudah disepakati agar dilaksanakan pihak perusahaan, antara lain pemutusan hubungan kerja antara Chevron dengan kontraktor PT Tripatra, yang berasal dari luar daerah, transparansi dana CSR, perubahan sistem perekrutan tenaga kerja serta optimalisasi pemberdayaan perusahaan lokal.

Namun, lanjut Dida, perusahaan belum menjalankan hasil kesepakatan dengan warga, yang salah satunya terkait pemutusan hubungan kerja antara Chevron dengan perusahaan kontraktor Tripatra, yang berasal dari luar daerah.

Tokoh masyarakat Kabandungan, Isep septyan, mengatakan, aksi mogok makan akan ditingkatkan menjelang digelarnya pertemuan antara PT Chevron dengan perwakilan warga pada Selasa (13/4) .

Menurut dia, aksi mogok makan itu sebagai bentuk protes terhadap PT Chevron yang belum memperlihatkan itikad baik mengabulkan tuntutan warga.

"Sepanjang tuntutan warga belum dikabulkan PT Chevron, aksi mogok makan akan terus berlangsung. Puncak seluruh rangkaian aksi masyarakat ini akan ditentukan pada 16 April . Bisa jadi warga akan kembali melakukan unjuk rasa dalam jumlah yang cukup besar dari demo sebelumnya," ancamnya.

Selama aksi mogok makan berlangsung, PT Chevron tidak memperlihatkan niat baik untuk bertemu dengan masyarakat, bahkan PT Chevron Geothermal Salak menyuruh pihak ketiga untuk melakukan pembicaraan dengan masyarakat, yakni aparat Pemda Kabupaten Sukabumi, kepolisian termasuk aparat dari TNI.

"Kami tidak mau berdialog dengan perantara karena kesepakatan yang telah dibuat bisa mentah kembali apabila tidak dihadiri manajemen PT Chevron," tuturnya.



CSR

Sebelumnya, Manager Policy, Government & Public Affairs Chevron Gheotermal Salak Ltd, Usman Slamet, menuturkan,perusahaan akan menampung semua tuntutan warga, yang salah satunya dengan menyalurkan dana CSR kepada masyarakat secara transparan dan tepat sasaran.

"Kami pun akan menggunakan jasa perusahaan lokal ketika membutuhkan barang tertentu," ujarnya.

Terkait kerja sama dengan perusahaan Tripatra, tambah dia, berdasarkan kesepakatannya pihaknya tidak menghentikan kerja sama dengan PT Tripatra, namun akan melakukan evaluasi kerja samanya.

"Melakukan penghentian kerjas ama membutuhkan proses, terlebih saat ini Tripatra masih terikat kontrak dengan Chevron," katanya.
(T.KR-SM/A011/P003)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010